Prospek Perang Nuklir AS-Korut Bikin Menlu Tillerson Gugup

Senin, 19 Februari 2018 - 17:06 WIB
Prospek Perang Nuklir AS-Korut Bikin Menlu Tillerson Gugup
Prospek Perang Nuklir AS-Korut Bikin Menlu Tillerson Gugup
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson mengakui bahwa dia merasa gugup dengan prospek perang nuklir antara negaranya dengan Korea Utara (Korut) yang bisa pecah setiap saat. Dia tak tahu berapa lama lagi Pyongyang akan menyerang Washington dengan bom nuklir.

Diplomat top andalan Presiden Donald Trump ini mengatakan bahwa ancaman yang dipaksakan oleh pemimpin Korut Kim Jong-un terhadap AS tidak dapat diterima.

“Itu membuat kita gugup. Ini juga mengeraskan tekad kita,” kata Tillerson.

”Ancaman semacam itu terhadap rakyat Amerika oleh rezim seperti ini tidak dapat diterima,” ujar Menlu Tillerson.

Kendati demikian, mantan bos Exxon Mobil Corp ini berjanji untuk melakukan semua yang dia bisa guna mencapai resolusi damai dengan negara komunis tersebut sebelum terjadi konflik fisik.

“Saya akan menggunakan semua waktu yang tersedia bagi saya, upaya diplomatik kami akan berlanjut sampai bom pertama jatuh,” kata Tillerson, seperti dikutip Daily Star, Senin (19/2/2018).

”Tugas saya adalah jangan pernah ada alasan agar bom pertama jatuh,” imbuh dia. ”Dan kita tidak tahu persis berapa banyak waktu yang tersisa pada jam kerja.”

Retorika perang dari Kim Jong-un telah mereda sejak Korea Utara mengirim sebuah tim ke Olimpiade Musim Dingin yang diselenggarakan oleh tetangganya, Korea Selatan.

Namun, ada kekhawatiran bahwa setelah Olimpiade berakhir, rezim Pyongyang akan melanjutkan konfrontasinya dengan Washington.

Kekhawatiran bahwa rezim Kim Jong-un bisa melancarkan serangan nuklir terhadap daratan AS telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah Korut mengumumkan bahwa militernya sekarang memiliki kemampuan untuk menyerang daratan Amerika.

Dalam sebuah permohonan langsung kepada Pyongyang di stasiun televisi AS, Tillerson mendesak rezim Kim Jong-un untuk menghubunginya jika dia ingin ikut serta dalam pembicaraan damai dengan AS.

“Tugas saya sebagai kepala diplomat adalah memastikan bahwa Korea Utara tahu bahwa kita tetap membuka saluran kami, saya akan mendengarkan,” katanya.

”Saya tidak mengirim pesan ke belakang karena tidak ada yang bisa dikatakan kepada mereka saat ini,” papar Tillerson.

”Jadi saya mendengarkan Anda (Korea Utara) untuk memberi tahu saya bahwa Anda siap untuk diajak bicara,” imbuh Menlu Tillerson.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4664 seconds (0.1#10.140)