Agama Warga Negara Bangladesh dan Persentasenya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bangladesh merupakan negara Asia Selatan yang berbatasan dengan India dan Myanmar. Negara yang merdeka 26 Maret 1971 tersebut memiliki masyarakat yang berorientasi pada agama.
Negara yang memiliki sekitar 169,4 juta penduduk ini terbagi menjadi beberapa pemeluk agama. Mulai dari Islam, Hindu, Kristen, Katolik, hingga Buddha.
Meski dikelilingi oleh negara mayoritas Hindu dan Buddha, rupanya Bangladesh merupakan negara mayoritas Muslim.
Dilansir dari laman US Government, menurut sensus pemerintah nasional tahun 2022, Muslim Sunni berjumlah sekitar 91 persen dari populasi dan diikuti oleh Hindu sekitar 8 persen.
Sisa penduduknya mayoritas beragama Kristen, dengan sekitar 400.000 umat Katolik Roma, dan sekitar satu juta umat Buddha Theravada-Hinayana.
Negara ini juga memiliki sejumlah kecil Muslim Syiah, Muslim Ahmadi, Baha'i, animisme, anggota ISKCON, agnostik, dan ateis.
Dari angka tersebut, Bangladesh memiliki populasi Muslim terbesar kelima di dunia menurut Cultural Atlas. komunitas Muslim di Bangladesh dan wilayah Bengal pada umumnya berkembang secara independen dari aliran Islam yang dominan di India dan Pakistan.
Islam memainkan peran penting dalam kehidupan pribadi dan politik sebagian besar penduduk Bangladesh.
Membuat Islam dijadikan agama resmi Bangladesh melalui amandemen konstitusi tahun 1988, namun hak atas kebebasan beragama dipertahankan oleh negara.
Islam memang telah lama menjadi elemen fundamental dalam masyarakat. Bahkan agama ini sudah membentuk budaya yang kuat di negara tersebut.
Etnis minoritas yang terkonsentrasi di CHT dan distrik utara umumnya menganut agama non-Islam, seperti Buddha. Suku Garo di Mymensingh sebagian besar beragama Kristen, begitu pula beberapa suku Santal di Gaibandha.
Populasi non-warga negara terbesar adalah Rohingya. Menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi sejak tahun 2017, terdapat sekitar 774.000 orang Rohingya yang melarikan diri dari genosida di Burma telah berlindung di negara tersebut, sehingga totalnya menjadi lebih dari 950.000. Hal ini jugalah yang membuat Islam lebih mendominasi di Bangladesh.
Negara yang memiliki sekitar 169,4 juta penduduk ini terbagi menjadi beberapa pemeluk agama. Mulai dari Islam, Hindu, Kristen, Katolik, hingga Buddha.
Meski dikelilingi oleh negara mayoritas Hindu dan Buddha, rupanya Bangladesh merupakan negara mayoritas Muslim.
Persentase Pemeluk Agama di Bangladesh
Dilansir dari laman US Government, menurut sensus pemerintah nasional tahun 2022, Muslim Sunni berjumlah sekitar 91 persen dari populasi dan diikuti oleh Hindu sekitar 8 persen.
Sisa penduduknya mayoritas beragama Kristen, dengan sekitar 400.000 umat Katolik Roma, dan sekitar satu juta umat Buddha Theravada-Hinayana.
Negara ini juga memiliki sejumlah kecil Muslim Syiah, Muslim Ahmadi, Baha'i, animisme, anggota ISKCON, agnostik, dan ateis.
Dari angka tersebut, Bangladesh memiliki populasi Muslim terbesar kelima di dunia menurut Cultural Atlas. komunitas Muslim di Bangladesh dan wilayah Bengal pada umumnya berkembang secara independen dari aliran Islam yang dominan di India dan Pakistan.
Islam memainkan peran penting dalam kehidupan pribadi dan politik sebagian besar penduduk Bangladesh.
Membuat Islam dijadikan agama resmi Bangladesh melalui amandemen konstitusi tahun 1988, namun hak atas kebebasan beragama dipertahankan oleh negara.
Islam memang telah lama menjadi elemen fundamental dalam masyarakat. Bahkan agama ini sudah membentuk budaya yang kuat di negara tersebut.
Etnis minoritas yang terkonsentrasi di CHT dan distrik utara umumnya menganut agama non-Islam, seperti Buddha. Suku Garo di Mymensingh sebagian besar beragama Kristen, begitu pula beberapa suku Santal di Gaibandha.
Populasi non-warga negara terbesar adalah Rohingya. Menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi sejak tahun 2017, terdapat sekitar 774.000 orang Rohingya yang melarikan diri dari genosida di Burma telah berlindung di negara tersebut, sehingga totalnya menjadi lebih dari 950.000. Hal ini jugalah yang membuat Islam lebih mendominasi di Bangladesh.
(mas)