Sejarah Inggris Jadikan Rohingya sebagai Tentara Bayaran
loading...
A
A
A
Namun, setelah Inggris berhasil menguasai Myanmar, mereka mulai membatasi hak-hak etnis Rohingya.
Inggris juga mulai mengabaikan janjinya untuk memberikan wilayah nasional bagi etnis Rohingya. Hal ini menimbulkan kecemburuan dan kebencian dari penduduk Myanmar yang beragama Buddha.
Pada saat Perang Dunia II, Jepang menginvasi Myanmar. Dalam perang tersebut, etnis Rohingya mendukung Jepang. Hal ini semakin memperburuk hubungan antara etnis Rohingya dan penduduk Myanmar yang beragama Buddha.
Setelah Perang Dunia II berakhir, Inggris kembali menguasai Myanmar. Namun, mereka tidak pernah memenuhi janjinya untuk memberikan wilayah nasional bagi etnis Rohingya. Hal ini menyebabkan diskriminasi dan kekerasan terhadap etnis Rohingya terus meningkat.
Pada tahun 1982, pemerintah Myanmar mengeluarkan undang-undang kewarganegaraan yang tidak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar. Hal ini menyebabkan etnis Rohingya menjadi stateless, atau tidak memiliki kewarganegaraan.
Pada tahun 2017, pemerintah Myanmar melakukan operasi militer besar-besaran terhadap etnis Rohingya. Operasi militer ini menyebabkan ribuan orang Rohingya tewas dan ratusan ribu orang lainnya mengungsi ke Bangladesh.
Sejarah Inggris menjadikan etnis Rohingya sebagai tentara telah menjadi salah satu akar dari konflik etnis di Myanmar. Hal ini menunjukkan bahwa politik kolonialisme dapat menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan bagi suatu bangsa.
Inggris juga mulai mengabaikan janjinya untuk memberikan wilayah nasional bagi etnis Rohingya. Hal ini menimbulkan kecemburuan dan kebencian dari penduduk Myanmar yang beragama Buddha.
Pada saat Perang Dunia II, Jepang menginvasi Myanmar. Dalam perang tersebut, etnis Rohingya mendukung Jepang. Hal ini semakin memperburuk hubungan antara etnis Rohingya dan penduduk Myanmar yang beragama Buddha.
Setelah Perang Dunia II berakhir, Inggris kembali menguasai Myanmar. Namun, mereka tidak pernah memenuhi janjinya untuk memberikan wilayah nasional bagi etnis Rohingya. Hal ini menyebabkan diskriminasi dan kekerasan terhadap etnis Rohingya terus meningkat.
Pada tahun 1982, pemerintah Myanmar mengeluarkan undang-undang kewarganegaraan yang tidak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar. Hal ini menyebabkan etnis Rohingya menjadi stateless, atau tidak memiliki kewarganegaraan.
Pada tahun 2017, pemerintah Myanmar melakukan operasi militer besar-besaran terhadap etnis Rohingya. Operasi militer ini menyebabkan ribuan orang Rohingya tewas dan ratusan ribu orang lainnya mengungsi ke Bangladesh.
Sejarah Inggris menjadikan etnis Rohingya sebagai tentara telah menjadi salah satu akar dari konflik etnis di Myanmar. Hal ini menunjukkan bahwa politik kolonialisme dapat menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan bagi suatu bangsa.
(mas)