Sejarah Inggris Jadikan Rohingya sebagai Tentara Bayaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inggris pernah merekrut etnis Rohingya di Myanmar sebagai tentara bayaran. Itu terjadi di masa lalu, ketika negara Eropa tersebut mulai menjajah wilayah Myanamar.
Inggris mulai menjajah wilayah Myanmar pada abad ke-19. Pada saat itu, Myanmar terdiri dari beberapa kerajaan kecil, termasuk Kerajaan Arakan yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Inggris ingin menyatukan Myanmar di bawah kekuasaannya, dan untuk itu mereka membutuhkan dukungan dari penduduk setempat.
Inggris melihat etnis Rohingya sebagai potensi kekuatan militer yang dapat membantu mereka dalam melawan "pemberontakan" yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Myanmar.
Oleh karena itu, Inggris mulai merekrut etnis Rohingya sebagai tentara bayaran.
Pada tahun 1824, Inggris melancarkan perang melawan Kerajaan Arakan.
Dalam perang tersebut, Inggris berhasil mengalahkan Kerajaan Arakan dan menguasai wilayah Arakan.
Inggris kemudian membentuk pasukan militer khusus yang terdiri dari etnis Rohingya, yang disebut dengan "Arakan Pioneers".
Pasukan Arakan Pioneers berperan penting dalam membantu Inggris dalam melawan "pemberontakan" yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Myanmar. Pasukan ini juga membantu Inggris dalam membangun infrastruktur dan ekonomi di wilayah Myanmar.
Inggris mulai menjajah wilayah Myanmar pada abad ke-19. Pada saat itu, Myanmar terdiri dari beberapa kerajaan kecil, termasuk Kerajaan Arakan yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Inggris ingin menyatukan Myanmar di bawah kekuasaannya, dan untuk itu mereka membutuhkan dukungan dari penduduk setempat.
Inggris melihat etnis Rohingya sebagai potensi kekuatan militer yang dapat membantu mereka dalam melawan "pemberontakan" yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Myanmar.
Oleh karena itu, Inggris mulai merekrut etnis Rohingya sebagai tentara bayaran.
Pada tahun 1824, Inggris melancarkan perang melawan Kerajaan Arakan.
Dalam perang tersebut, Inggris berhasil mengalahkan Kerajaan Arakan dan menguasai wilayah Arakan.
Inggris kemudian membentuk pasukan militer khusus yang terdiri dari etnis Rohingya, yang disebut dengan "Arakan Pioneers".
Pasukan Arakan Pioneers berperan penting dalam membantu Inggris dalam melawan "pemberontakan" yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Myanmar. Pasukan ini juga membantu Inggris dalam membangun infrastruktur dan ekonomi di wilayah Myanmar.