Para Pemimpin Arab Tolak Pasukan Internasional di Jalur Gaza
loading...
A
A
A
“Ada tanggung jawab bersama pada kita semua untuk menghentikan pembunuhan ini, untuk kembali ke meja perundingan guna menemukan solusi jangka panjang,” katanya.
Rakyat Palestina diwakili oleh Otoritas Palestina, yang menguasai sebagian Tepi Barat yang diduduki Israel, namun tidak menguasai Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas.
Terlepas dari persaingan keduanya, Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan Hamas tidak dapat diberangus.
"Mereka adalah bagian integral dari mosaik politik Palestina," katanya pada forum tersebut.
Namun, Israel ingin memberangus Hamas dalam perangnya di Jalur Gaza yang merupakan pembalasan atas serangan mendadak pada 7 Oktober lalu. Menurut Israel serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 240 sandera dibawa ke Gaza.
Serangan Israel yang membabi buta terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 18.400 orang, menurut otoritas kesehatan, termasuk sedikitnya 8.000 anak-anak.
Pada hari Selasa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan setelah percakapan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa ada “ketidaksepakatan” antara dua sekutu itu mengenai “sehari setelah Hamas”.
Perdana Menteri Israel mengatakan dia berharap “kita akan mencapai kesepakatan di sini” namun dia berjanji untuk tidak “mengulangi kesalahan Oslo”, mengacu pada perjanjian perdamaian tahun 1993 yang ditandatangani di AS yang menjanjikan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Amerika Serikat, sekutu utama diplomatik dan militer Israel, sebelumnya mengindikasikan bahwa Otoritas Palestina dapat memerintah Jalur Gaza dan Tepi Barat setelah terjadinya pertempuran.
Rakyat Palestina diwakili oleh Otoritas Palestina, yang menguasai sebagian Tepi Barat yang diduduki Israel, namun tidak menguasai Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas.
Terlepas dari persaingan keduanya, Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan Hamas tidak dapat diberangus.
"Mereka adalah bagian integral dari mosaik politik Palestina," katanya pada forum tersebut.
Namun, Israel ingin memberangus Hamas dalam perangnya di Jalur Gaza yang merupakan pembalasan atas serangan mendadak pada 7 Oktober lalu. Menurut Israel serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 240 sandera dibawa ke Gaza.
Serangan Israel yang membabi buta terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 18.400 orang, menurut otoritas kesehatan, termasuk sedikitnya 8.000 anak-anak.
Pada hari Selasa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan setelah percakapan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa ada “ketidaksepakatan” antara dua sekutu itu mengenai “sehari setelah Hamas”.
Perdana Menteri Israel mengatakan dia berharap “kita akan mencapai kesepakatan di sini” namun dia berjanji untuk tidak “mengulangi kesalahan Oslo”, mengacu pada perjanjian perdamaian tahun 1993 yang ditandatangani di AS yang menjanjikan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Amerika Serikat, sekutu utama diplomatik dan militer Israel, sebelumnya mengindikasikan bahwa Otoritas Palestina dapat memerintah Jalur Gaza dan Tepi Barat setelah terjadinya pertempuran.