Apakah Geert Wilders Akan Menutup Semua Masjid Jika Terpilih sebagai PM Belanda?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ya, Geert Wilders telah berjanji untuk menutup semua masjid di Belanda jika dia terpilih menjadi Perdana Menteri (PM). Dia juga telah berjanji untuk melarang Al-Qur'an dan melarang penggunaan hijab di ruang publik.
Wilders adalah seorang politisi sayap kanan yang dikenal karena retorika anti-Islamnya. Dia pemimpin Dutch Freedom Party (PVV) atau Partai untuk Kebebasan, partai pemenang pemilu Belanda baru-baru ini.
Dia telah lama menjadi pendukung kebijakan "de-Islamisasi" di Belanda.
Janji Wilders untuk menutup semua masjid di Belanda tak hanya disampaikan dalam kampanyenya, tapi juga muncul dalam manifesto seruan “de-Islamisasi” Belanda.
Baca Juga: Calon PM Belanda Ini Bersumpah Tutup Semua Masjid dan Larang Al-Qur'an
“The Netherlands is ours again (Belanda milik kita lagi),” demikian judul manifesto yang diluncurkannya pada 2016 silam.
Manifesto itu berisi satu halaman dengan 11 poin. Beberapa poin dokumen manifesto Wilders antara lain seruan penutupan semua masjid dan sekolah Islam, larangan kitab suci Al-Qur'an, dan larangan masuk bagi imigran asal negara-negara Islam.
Melarang hijab atau pun jilbab di depan umum juga diusulkan dalam manifesto tersebut. ”Serta larangan semua ekspresi Islam yang melanggar ketertiban umum,” bunyi salah satu poin manifesto Wilders.
Wilders berpendapat, semua langkah-langkah dalam usulannya itu untuk menyelamatkan uang negara sebesar 7,2 miliar Euro (USD 8 miliar).
“PVV memerangi Islam, ingin menutup perbatasan Uni Eropa dan (menyelamatkan) miliaran (dana) sehingga kita bisa memberikan lagi kepada orang-orang,” kata Wilders dalam sebuah pernyataan saat itu.
”Pesan saya kepada Belanda: Belanda harus kembali menjadi milik kita,” katanya lagi.
Rencana Wilders tentu saja dikritik sejumlah pihak, salah satunya dari Pemimpin Christian Democratic Appeal, Sybrand van Haersma Buma.
”Benar-benar aneh dan luar biasa,” kata Buma. ”Program ini lebih lanjut akan mempolarisasi masyarakat Belanda,” lanjut dia.
Wilders sudah berkali-kali dibawa ke pengadilan atas tuduhan menghasut kebencian.
Kendati demikian, janji menutup semua masjid di Belanda kemungkinan hanya retorika Wilders.
Setelah hasil pemilu keluar November lalu, dia mengatakan bahwa dia akan mematuhi hukum dan konstitusi Belanda—yang menjamin kebebasan beragama dan berekspresi.
"Penurunan jumlah pengungsi dan imigran ke Belanda akan berdampak pada berkurangnya Islamisasi di negara tersebut," kata partainya dalam kampanye pemilu.
“Belanda bukan negara Islam: tidak ada sekolah Islam, Al Quran, dan masjid."
“Kami ingin mengurangi hal-hal yang berkaitan dengan Islam di Belanda dan tujuan ini dapat tercapai dengan mengurangi jumlah imigran non-Barat dan memberlakukan larangan total terhadap pencari suaka."
Wilders adalah seorang politisi sayap kanan yang dikenal karena retorika anti-Islamnya. Dia pemimpin Dutch Freedom Party (PVV) atau Partai untuk Kebebasan, partai pemenang pemilu Belanda baru-baru ini.
Dia telah lama menjadi pendukung kebijakan "de-Islamisasi" di Belanda.
Janji Wilders untuk menutup semua masjid di Belanda tak hanya disampaikan dalam kampanyenya, tapi juga muncul dalam manifesto seruan “de-Islamisasi” Belanda.
Baca Juga: Calon PM Belanda Ini Bersumpah Tutup Semua Masjid dan Larang Al-Qur'an
“The Netherlands is ours again (Belanda milik kita lagi),” demikian judul manifesto yang diluncurkannya pada 2016 silam.
Manifesto itu berisi satu halaman dengan 11 poin. Beberapa poin dokumen manifesto Wilders antara lain seruan penutupan semua masjid dan sekolah Islam, larangan kitab suci Al-Qur'an, dan larangan masuk bagi imigran asal negara-negara Islam.
Melarang hijab atau pun jilbab di depan umum juga diusulkan dalam manifesto tersebut. ”Serta larangan semua ekspresi Islam yang melanggar ketertiban umum,” bunyi salah satu poin manifesto Wilders.
Wilders berpendapat, semua langkah-langkah dalam usulannya itu untuk menyelamatkan uang negara sebesar 7,2 miliar Euro (USD 8 miliar).
“PVV memerangi Islam, ingin menutup perbatasan Uni Eropa dan (menyelamatkan) miliaran (dana) sehingga kita bisa memberikan lagi kepada orang-orang,” kata Wilders dalam sebuah pernyataan saat itu.
”Pesan saya kepada Belanda: Belanda harus kembali menjadi milik kita,” katanya lagi.
Rencana Wilders tentu saja dikritik sejumlah pihak, salah satunya dari Pemimpin Christian Democratic Appeal, Sybrand van Haersma Buma.
”Benar-benar aneh dan luar biasa,” kata Buma. ”Program ini lebih lanjut akan mempolarisasi masyarakat Belanda,” lanjut dia.
Wilders sudah berkali-kali dibawa ke pengadilan atas tuduhan menghasut kebencian.
Kendati demikian, janji menutup semua masjid di Belanda kemungkinan hanya retorika Wilders.
Setelah hasil pemilu keluar November lalu, dia mengatakan bahwa dia akan mematuhi hukum dan konstitusi Belanda—yang menjamin kebebasan beragama dan berekspresi.
"Penurunan jumlah pengungsi dan imigran ke Belanda akan berdampak pada berkurangnya Islamisasi di negara tersebut," kata partainya dalam kampanye pemilu.
“Belanda bukan negara Islam: tidak ada sekolah Islam, Al Quran, dan masjid."
“Kami ingin mengurangi hal-hal yang berkaitan dengan Islam di Belanda dan tujuan ini dapat tercapai dengan mengurangi jumlah imigran non-Barat dan memberlakukan larangan total terhadap pencari suaka."
(mas)