Jangan Percaya Israel, Hamas Jauh dari Runtuh dan Personel Tewas Sangat Kecil

Rabu, 13 Desember 2023 - 09:57 WIB
loading...
A A A
Abu Ubaidah, juru bicara Brigade al-Qassam, mengatakan pada hari Minggu bahwa para pejuang kelompoknya telah menghancurkan atau merusak 180 kendaraan militer Israel dalam 10 hari pertama setelah gencatan senjata dengan Israel berakhir pada 1 Desember.

Sumber Palestina lainnya yang dekat dengan Hamas, yang berjuang bersama kelompok tersebut hingga tahun 2021 ketika dia mengalami cedera, mengatakan kepada MEE bahwa para pejuang al-Qassam terlibat dalam pertempuran perkotaan yang mengingatkan dunia pada pertempuran dari rumah ke rumah yang terjadi di kota Fallujah, Irak, pada tahun 2004 setelah invasi yang dipimpin AS.

“Apa yang terjadi sekarang di Gaza adalah semacam perang gerilya,” kata sumber tersebut.

"Tidak perlu dan berisiko untuk memobilisasi ribuan kekuatan untuk perang ini. Untuk operasi tabrak lari, tim yang cepat dan beranggotakan sedikit orang sudah cukup. Tim-tim ini juga sangat kecil dalam hal target dan meminimalkan korban," imbuh sumber tersebut.

Menurut para analis, Hamas telah tumbuh lebih kuat sejak tahun 2008, ketika mereka pertama kali menghadapi serangan darat Israel.

Saat itu, Brigade al-Qassam menerjunkan 16.000 pejuang bersama 2.000 pasukan tempur khusus. Sekarang, menurut militer Israel, mereka telah mengumpulkan sebanyak 30.000 pejuang dan memiliki persenjataan drone dan roket.

Hamas telah menyelundupkan komponen untuk mengubah "roket bodoh" menjadi senjata presisi berpemandu, dan bahkan membuat drone bawah air.

Kelompok ini juga membuat rudal anti-pesawat yang ditembakkan dari bahu, yang dilaporkan dapat menghancurkan helikopter Israel, dan roket anti-tank.

Rich Outzen, pensiunan kolonel AS dan rekan senior non-residen di Atlantic Council, mengatakan kepada MEE bahwa menargetkan labirin terowongan bawah tanah Hamas bisa menjadi bagian dari fase tindakan Israel berikutnya.

Sejak awal tahun 2000-an, Hamas telah menggunakan jaringan terowongan yang luas untuk membantu para pejuang melarikan diri setelah melakukan parade militer atau serangan terhadap Israel.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0730 seconds (0.1#10.140)