Disebut Trump Negara Paling Berbahaya, Meksiko Naik Pitam

Jum'at, 19 Januari 2018 - 03:21 WIB
Disebut Trump Negara Paling Berbahaya, Meksiko Naik Pitam
Disebut Trump Negara Paling Berbahaya, Meksiko Naik Pitam
A A A
MEXICO CITY - Meksiko menolak klaim Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menyebut negara itu negara yang paling berbahaya di dunia. Meksiko pun mengulangi tidak akan mendanai pembangunan tembok di sepanjang perbatasan selatan AS.

Dalam serangkaian postingan di Twitter yang menyentuh negosiasi perjanjian perdagangan NAFTA dan keamanan, Trump menggambarkan Meksiko sebagai negara nomor satu yang paling berbahaya di dunia. Pernyataan ini dengan cepat ditolak oleh kementerian luar negeri Meksiko.

"Meskipun Meksiko memiliki masalah yang signifikan dengan kekerasan, jelas tidak benar bahwa Meksiko adalah negara yang paling berbahaya di dunia," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/1/2018).

Hingga November tahun lalu, sebanyak 23.101 penyelidikan pembunuhan dibuka di Meksiko, memberikan angka tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1997.

Itu adalah tingkat pembunuhan 18,7 per 100.000 penduduk, jauh di bawah tingkat di negara-negara Amerika Latin seperti Brasil, Kolombia, Venezuela, Honduras dan El Salvador, menurut data PBB yang digunakan dalam basis data online Bank Dunia untuk tahun 2015, tahun terakhir dimana hasilnya tersedia

Melihat ke depan untuk pembicaraan akhir bulan ini untuk mengolah kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), kementerian itu mengatakan bahwa negara tersebut akan menaruh kepentingan nasionalnya terlebih dahulu, sambil mencari sebuah hasil untuk menguntungkan semua negara dalam perjanjian tersebut.

Trump telah menyarankan agar Mexico membiayai pembangunan tembok secara tidak langsung melalui perubahan NAFTA.

"Jika tidak ada Tembok, tidak ada kesepakatan!" Trump menulis pada hari Kamis, tanpa menentukan kesepakatan mana yang dia maksud.

Sebelumnya Trump mencuit:

"Tembok akan dibayar, secara langsung atau tidak langsung, atau melalui penggantian biaya jangka panjang, oleh Meksiko, yang memiliki surplus perdagangan USD71 miliar yang menggelikan dengan AS. Tembok USD20 miliar dolar adalah "kacang" dibandingkan dengan yang dibuat oleh Meksiko dari AS. NAFTA adalah lelucon yang buruk!"

Kementerian luar negeri Meksiko pun langsung nolak mentah-mentah cuitan Trump di Twitter.

"Meksiko tidak akan menegosiasikan NAFTA, atau aspek lain dari hubungan bilateral, melalui jejaring sosial atau media," katanya dalam pernyataannya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3074 seconds (0.1#10.140)