Letusan Gunung Mayon Terjadi dalam Beberapa Hari

Selasa, 16 Januari 2018 - 11:28 WIB
Letusan Gunung Mayon Terjadi dalam Beberapa Hari
Letusan Gunung Mayon Terjadi dalam Beberapa Hari
A A A
MANILA - Kepala Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) Renato Solidum memperingatkan kemungkinan letusan Gunung Mayon terjadi dalam beberapa hari atau pekan mendatang.

Saat ini magma terus keluar dari puncak gunung di Filipina tersebut. Gunung setinggi 2.462 meter itu telah mengeluarkan asap dan lava serta batuan dalam dua hari terakhir. Kondisi itu memaksa lebih dari 3.000 warga mengungsi. Lava pijar tampak mengalir dari puncak gunung pada Minggu (14/1). Renato menjelaskan, aktivitas gunung saat ini merupakan erupsi magma non letusan.

Meski demikian, dia tidak menepis ada lebih banyak letusan dalam be berapa hari mendatang. “Apa yang akan kita lihat ialah jika di sana ada cukup tekanan, tekanan gas untuk magma selanjutnya yang akan meningkat,” ungkap Renato pada ABS-CBN News Channel, kemarin, dikutip kantor berita Reuters.

Phivolcs telah menaikkan pe ringatan gunung berapi menjadi level 3 pada Minggu (14/1) setelah ada aliran lava. Renato menjelaskan, menaikkan level peringatan menjadi 4 akan dilakukan sesuai kondisi Mayon dalam beberapa jam mendatang. Level 5 mengindikasikan letusan sedang dalam proses.

Warga diminta menjauh sekitar radius 6 km dari puncak gunung atau masuk dalam Zona Bahaya Permanen. Adapun warga dalam radius 7 km masuk Zona Bahaya Diperluas.

“Kawan di puncak Gunung Mayon sekarang mengeluarkan lava pijar yang jumlahnya terus bertambah membentuk kubah lava baru. Lava mulai mengalir ke bagian selatan,” kata pernyataan Phivolcs. Saat letusan terjadi pada Sabtu (13/1), gunung itu mengeluarkan debu, batu, dan gas sulfur disertai suara gemuruh dari dalam gunung. Sejak letusan pertama pada Sabtu (13/1), Phivolcs menyatakan, terekam ada 158 kejadian guguran batu.

Mereka meminta warga men jauh dari radius 6 km dari puncak gunung dan radius 7 km di wilayah selatan gunung. “Ada kemungkinan tanah longsor dan letusan tiba-tiba atau kubah lava longsor sehingga sangat berbahaya,” ujar pernyataan Phivolcs.

Warga yang tinggal di sekitar gunung diminta waspada dengan kemungkinan bercampurnya debu dan air hujan yang bisa mengakibatkan terjadinya lahar dingin. Pemerintah provinsi meliburkan sekolah mulai dari playgroup hingga sekolah menengah atas di beberapa wila yah yang terdampak letusan gunung.
(Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3067 seconds (0.1#10.140)