Rusia Serukan Misi Pemantauan Internasional di Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Rusia pada Minggu (10/12/2023) menyerukan misi pemantauan internasional untuk pergi ke Gaza guna menilai situasi kemanusiaan.
Moskow mengatakan Israel tidak dapat menjadikan serangan Hamas pada 7 Oktober sebagai alasan pembenaran untuk menghukum seluruh rakyat Palestina.
Rezim kolonial Israel menginvasi Gaza setelah serangan Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 18.000 orang, kata otoritas kesehatan Gaza.
Amerika Serikat (AS) pada Jumat memveto usulan permintaan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dalam perang antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas.
“Kami mengutuk keras serangan teroris terhadap Israel pada 7 Oktober,” ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kepada Al Jazeera dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu di konferensi Forum Doha.
“Pada saat yang sama, kami tidak percaya bahwa peristiwa ini dapat diterima untuk menghukum jutaan rakyat Palestina dengan penembakan tanpa pandang bulu,” papar dia.
Lavrov mengatakan agar ada “jeda kemanusiaan” di Gaza, diperlukan semacam pemantauan di lapangan.
“Kami menyampaikan pesan kepada Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) dan menyarankan agar dia menggunakan wewenangnya untuk mempertimbangkan semacam pemantauan, tetapi sejauh ini tidak berhasil,” ungkap Lavrov.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menuduh Amerika Serikat dan Barat mengabaikan perlunya negara Palestina merdeka sesuai perbatasan tahun 1967.
Moskow mengatakan Israel tidak dapat menjadikan serangan Hamas pada 7 Oktober sebagai alasan pembenaran untuk menghukum seluruh rakyat Palestina.
Rezim kolonial Israel menginvasi Gaza setelah serangan Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 18.000 orang, kata otoritas kesehatan Gaza.
Amerika Serikat (AS) pada Jumat memveto usulan permintaan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dalam perang antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas.
“Kami mengutuk keras serangan teroris terhadap Israel pada 7 Oktober,” ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kepada Al Jazeera dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu di konferensi Forum Doha.
“Pada saat yang sama, kami tidak percaya bahwa peristiwa ini dapat diterima untuk menghukum jutaan rakyat Palestina dengan penembakan tanpa pandang bulu,” papar dia.
Lavrov mengatakan agar ada “jeda kemanusiaan” di Gaza, diperlukan semacam pemantauan di lapangan.
“Kami menyampaikan pesan kepada Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) dan menyarankan agar dia menggunakan wewenangnya untuk mempertimbangkan semacam pemantauan, tetapi sejauh ini tidak berhasil,” ungkap Lavrov.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menuduh Amerika Serikat dan Barat mengabaikan perlunya negara Palestina merdeka sesuai perbatasan tahun 1967.