Dibayangi Perang Gaza, Mesir Gelar Pemilu Presiden

Minggu, 10 Desember 2023 - 15:10 WIB
loading...
Dibayangi Perang Gaza, Mesir Gelar Pemilu Presiden
Rakyat Mesir menggelar pemilu presiden saat konflik militer di Gaza. Foto/Reuters
A A A
KAIRO - Warga Mesir menuju tempat pemungutan suara pada Minggu (10/12/2023) untuk pemilihan presiden di mana Abdel Fattah al-Sisi siap memenangkan masa jabatan ketiga ketika negara tersebut bergulat dengan krisis ekonomi dan perang Gaza di perbatasan dengan Mesir.

Kemenangan ini akan memberi Sisi masa jabatan enam tahun dengan prioritas utama adalah mengendalikan inflasi yang hampir mencapai rekor tertinggi, mengelola kekurangan mata uang asing yang kronis, dan mencegah meluasnya konflik antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza.

Pemungutan suara yang berlangsung dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam dilaksanakan selama tiga hari, dan hasilnya akan diumumkan pada 18 Desember.

Ketika pemungutan suara dimulai pada Minggu pagi, sejumlah kecil orang berkumpul di tempat pemungutan suara di Kairo, di mana foto-foto Sisi telah tersebar luas dalam beberapa minggu menjelang pemilu. Polisi anti huru hara dikerahkan di pintu masuk Lapangan Tahrir di pusat ibu kota.

Kritikus melihat pemilu ini sebagai sebuah kepalsuan setelah tindakan keras selama satu dekade terhadap perbedaan pendapat. Badan media pemerintah menyebutnya sebagai langkah menuju pluralisme politik.

Tiga kandidat yang memenuhi syarat untuk melawan Sisi dalam pemilu, tidak satupun dari mereka adalah tokoh terkemuka. Calon penantang yang paling menonjol ini menghentikan pencalonannya pada bulan Oktober, dengan mengatakan para pejabat dan preman telah menargetkan para pendukungnya – tuduhan yang dibantah oleh otoritas pemilu nasional.



Pihak berwenang dan komentator di media lokal yang dikontrol ketat telah mendesak masyarakat Mesir untuk ikut memilih, meskipun beberapa orang mengatakan mereka tidak mengetahui kapan pemilu tersebut berlangsung pada hari-hari sebelum pemilu. Ada pula yang mengatakan bahwa pemungutan suara tidak akan membawa banyak perbedaan.

"Saya mengetahui ada pemilu yang akan diadakan, namun saya tidak tahu kapan. Saya hanya mengetahui hal tersebut karena adanya kampanye besar-besaran Sisi di jalanan," kata Aya Mohamed, seorang eksekutif pemasaran berusia 35 tahun, dilansir Reuters.

“Saya merasa acuh terhadap pemilu karena tidak akan ada perubahan nyata,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2023 seconds (0.1#10.140)