Israel Langsung Gempur Khan Younis Usai AS Veto Upaya Gencatan Senjata

Minggu, 10 Desember 2023 - 08:28 WIB
loading...
A A A
Israel mengatakan kampanye militernya mengalami kemajuan. Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengeklaim bahwa sejauh ini pasukan Zionis telah menghabisi sedikitnya 7.000 militan Hamas. Namun ia tidak mengungkapkan bagaimana perkiraan itu bisa didapat.

Sementara itu panglima militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengatakan kepada tentara “kita perlu menekan lebih keras”.

Mayoritas dari 2,3 juta penduduk Gaza telah terpaksa meninggalkan rumah mereka, banyak di antara mereka yang melarikan diri beberapa kali. Ketika pertempuran terjadi di seluruh wilayah tersebut, penduduk dan badan-badan PBB mengatakan bahwa saat ini tidak ada tempat yang aman untuk didatangi, meskipun Israel membantah hal ini.

Di Khan Younis, korban tewas dan terluka tiba sepanjang malam di rumah sakit Nasser yang kewalahan.

Seorang petugas medis keluar dari ambulans dengan tubuh lemas seorang gadis kecil dengan pakaian olahraga berwarna merah muda. Di dalam, anak-anak yang terluka meratap dan menggeliat di lantai keramik sementara perawat berlomba untuk menghibur mereka. Di luar, mayat-mayat dibariskan dalam kain kafan putih.

Rekaman yang diperoleh Reuters di rumah sakit lain di Deir al-Balah, rumah sakit Jaffa, menunjukkan kerusakan parah akibat serangan terhadap masjid di sebelahnya. Reruntuhan masjid yang hancur dapat dilihat melalui jendela-jendela yang pecah.

Di Gaza tengah, tank-tank Israel menembaki kamp pengungsi Bureij dan Maghazi, kata penduduk setempat. Menurut pejabat kesehatan Palestina, tujuh warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Bureij. Pasukan Israel tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.



Para pekerja medis di Gaza utara, tempat terjadinya pertempuran paling sengit, menuduh Israel menargetkan rumah sakit dan ambulans.

Seorang pekerja ambulans di distrik Shejaiya, Kota Gaza, mengatakan kepada Reuters bahwa kru darurat seringkali tidak dapat merespons panggilan dari korban yang terluka dan tim mereka mendapat serangan dari Israel, dan meminta agar namanya tidak disebutkan karena takut akan pembalasan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)