Turki-Arab Saudi Serukan Dunia Islam Bersatu untuk Palestina

Kamis, 28 Desember 2017 - 12:51 WIB
Turki-Arab Saudi Serukan...
Turki-Arab Saudi Serukan Dunia Islam Bersatu untuk Palestina
A A A
ANKARA - Perdana Menteri Turki dan Raja Arab Saudi meminta dunia Islam untuk bersatu melawan keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Keduanya menekankan hal itu saat bertemu di Riyadh.

"Binali Yildirim dan Salman bin Abdulaziz menekankan pentingnya status Yerusalem, mengatakan bahwa dunia Muslim harus tetap bersatu untuk melindungi hak-hak saudaranya di Palestina," menurut sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri Turki seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (28/12/2017).

Baik Turki maupun Arab Saudi telah mengkritik keras keputusan Presiden AS Donald Trump. Pengumuman Trump pada 6 Desember menimbulkan kecaman internasional yang meluas dan memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki dan di kota-kota di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebutnya garis batas untuk umat Islam dan mengancam akan memutuskan hubungan dengan Israel. Sementara Raja Salman mengatakan langkah berbahaya tersebut dapat mengobarkan kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

Status Yerusalem - tempat tinggal suci umat Islam, Yahudi dan Kristen - adalah salah satu isu utama dalam konflik Israel-Palestina yang abadi. Kedua belah pihak mengklaim kota itu sebagai Ibu Kota mereka.

Mayoritas negara dalam Majelis Umum PBB minggu lalu menentang ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dari AS dan memilih untuk menyatakan keputusan Trump "batal demi hukum".

"Yildirim dan Raja Salman sepakat bahwa resolusi 22 Desember merupakan pesan kuat dari masyarakat internasional", menurut pernyataan kantor Perdana Menteri Turki tersebut.

Kantor berita SPA milik Saudi mengatakan Raja Salman dan Yildirim meninjau hubungan bilateral antara kedua negara, sarana untuk meningkatkannya, dan perkembangan terakhir di wilayah Timur Tengah. Kantor berita itu tidak menawarkan rincian tambahan.

Kunjungan dua hari Yildirim terjadi di tengah tanda-tanda ketegangan dalam hubungan antara Ankara dan Riyadh.

Turki telah mencari hubungan yang lebih dekat dengan Iran, sebuah negara yang dianggap Arab Saudi sebagai saingan regional utamanya. Turki juga memberikan mendukung kepada Qatar selama blokade enam bulan yang diberlakukan terhadap negara Teluk oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir.
(ian)
Berita Terkait
Arab Saudi Kutuk Keras...
Arab Saudi Kutuk Keras Agresi Israel di Wilayah Palestina
Arab Saudi Kecam Keputusan...
Arab Saudi Kecam Keputusan Israel Bangun 800 Unit Permukiman Baru
Apakah Arab Saudi Membantu...
Apakah Arab Saudi Membantu Palestina? Berikut Penjelasannya
Pangeran Arab Saudi:...
Pangeran Arab Saudi: Kerajaan Akan Akui Negara Israel Jika....
Presiden Israel Sebut...
Presiden Israel Sebut Normalisasi dengan Arab Saudi Jadi Kunci untuk Akhiri Perang
Saudi: Harga untuk Hubungan...
Saudi: Harga untuk Hubungan dengan Israel adalah Negara Palestina
Berita Terkini
Akankah Komposisi Kabinet...
Akankah Komposisi Kabinet Pemerintahan Baru Suriah Memuaskan Semua Faksi?
47 menit yang lalu
Erdogan Dukung Penuh...
Erdogan Dukung Penuh Integritas Teritorial Suriah
1 jam yang lalu
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
2 jam yang lalu
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
3 jam yang lalu
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
4 jam yang lalu
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
5 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Umat...
5 Negara dengan Umat Islam Terbanyak di Dunia Tahun 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved