Sektor Real Estate China Lesu, Hancurkan Mitos Harga Selalu Naik

Senin, 04 Desember 2023 - 17:55 WIB
loading...
Sektor Real Estate China...
Krisis real estate China telah memasuki fase kritis. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Krisis real estate China memasuki fase kritis ketika pengadilan Hong Kong diperkirakan akan mengeluarkan keputusan tentang likuidasi China Evergrande Group yang pernah menjadi pengembang terbesar di negara tersebut.

Kemerosotan berkepanjangan dalam industri ini, yang menyumbang sekitar 30 persen dari produk domestik bruto China, memberikan dampak besar terhadap perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan, dan tampaknya kondisi ini akan terus berlanjut.

"Mitos kenaikan harga telah hancur total," kata Huang Li, seorang konsultan real estate di kota Guangzhou dengan menggunakan nama samaran.

"Tidak ada yang akan membeli dengan harga saat ini," sambung dia, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Senin, (4/12/2023).



Kota Huizhou adalah komunitas kamar tidur di kota tetangga Hong Kong, Shenzhen, yang memiliki sejumlah perusahaan teknologi informasi. Pada awal November, ketika calon pembeli datang untuk melihat sebuah kondominium baru di pasar, seorang penjual berbisik: "Kami menjualnya seharga 12.000 yuan (USD1.698) per meter persegi, diskon 25 persen, tapi kami akan diam-diam membatalkannya menjadi 11.000 yuan."

Harga kondominium diturunkan menjadi sedikit di atas 10.000 yuan per meter persegi, hampir 40 persen lebih rendah dari harga aslinya. Bahkan dengan pemotongan harga yang besar, agen real estate dapat meringankan masalah arus kas mereka jika dapat menjual properti yang sudah tercatat dalam pembukuan mereka.

Namun pemerintah daerah membatasi kebebasan mereka untuk melakukan hal tersebut. Menurut seseorang yang mengetahui situasi tersebut, pembeli rumah yang menandatangani kontrak sebelum pemotongan harga memprotes bahwa mereka tidak adil. Khawatir protes akan menyebar, pihak berwenang menginstruksikan penjual untuk membatasi diskon mereka.

Ada alasan lain mengapa pemerintah daerah enggan membiarkan harga turun. Di China, yang tanahnya dimiliki oleh negara, pemerintah daerah telah menjual hak guna tanah kepada perusahaan real estate. Ini adalah sumber pendapatan berharga, dan pemotongan harga dapat berdampak buruk pada keuangan pemerintah daerah.

Dengan sedikitnya pembeli dan adanya batasan seberapa jauh mereka dapat menurunkan harga, penjualan tampaknya akan semakin menurun. Persediaan konstruksi baru untuk periode Januari hingga Oktober naik 20 persen dibandingkan periode sama tahun lalu dan dampak distorsi pasar terus meningkat.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
Pasien Ini Lompat dari...
Pasien Ini Lompat dari Atap RS hingga Tewas usai Dokter Keliru Cabut Gigi yang Membuatnya Sakit Luar Biasa
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
19 Kota dengan Transportasi...
19 Kota dengan Transportasi Terbaik di Dunia, Jakarta Peringkat Berapa?
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
Tato Bertuliskan ‘Kafir’...
Tato Bertuliskan ‘Kafir’ Milik Menhan AS Picu Kontroversi
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Jadwal Live Streaming...
Jadwal Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Korea Selatan U-17 di Piala Asia U-17
Kemacetan 4 Km di Tol...
Kemacetan 4 Km di Tol Palimanan-Kanci saat Hari Kedua Lebaran Akibat Antrean Rest Area
Kim Soo Hyun Tegaskan...
Kim Soo Hyun Tegaskan Bukan Penyebab Kim Sae Ron Meninggal Bunuh Diri
Berita Terkini
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
33 menit yang lalu
Siapa Hamad bin Isa...
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
1 jam yang lalu
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
2 jam yang lalu
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
3 jam yang lalu
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
4 jam yang lalu
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
5 jam yang lalu
Infografis
Permintaan Masih Stabil,...
Permintaan Masih Stabil, Harga Telur Naik Jadi Rp31 Ribu/Kg
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved