Profil Sheikh Sabri, Khatib Masjid al-Aqsa yang Rumahnya Diserbu Pasukan Israel
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Pasukan Israel telah menyerbu rumah khatib Masjid al-Aqsa Sheikh Ikrimah Said Sabri di lingkungan Al-Sawana, Yerusalem Timur. Sosoknya terkenal karena sudah beberapa kali ditangkap pasukan Zionis.
“Sekelompok besar polisi dan intelijen Israel menggerebek bangunan, termasuk apartemen tempat tinggal Sheikh Sabri yang berusia 85 tahun di lingkungan Sawaneh di Yerusalem Timur pada Minggu pagi,” kata seorang saksi mata kepada Anadolu.
"Pasukan melampirkan perintah pembongkaran di pintu gedung, dengan alasan ‘pembangunan tidak sah’," lanjut saksi mata tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan polisi Zionis Israel mengeluarkan perintah untuk Sabri agar datang guna diinterogasi di pusat penahanan al-Masqubiyya di Yerusalem Barat.
LSM tersebut mengatakan khatib Masjid al-Aqsa tersebut akan diinterogasi oleh dinas keamanan internal Israel, Shin Bet.
Berbicara kepada media lokal, Sabri mengatakan dia mungkin akan ditanyai tentang keputusan pengadilan Israel pekan lalu yang mengizinkan doa hening bagi orang Yahudi di dalam kompleks Masjid al-Aqsa.
“[Keputusan Israel] ini ditolak oleh kita semua karena Masjid al-Aqsa khusus untuk umat Islam,” katanya.
Pekan lalu, seorang hakim Israel mengeluarkan keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengizinkan orang Yahudi untuk melakukan “doa dalam hati” di dalam kompleks Masjid al-Aqsa, dengan mengatakan bahwa ritual tersebut bukanlah “tindakan kriminal”.
Keputusan tersebut telah memicu kecaman internasional, sehingga mendorong Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur untuk membatalkannya.
“Sekelompok besar polisi dan intelijen Israel menggerebek bangunan, termasuk apartemen tempat tinggal Sheikh Sabri yang berusia 85 tahun di lingkungan Sawaneh di Yerusalem Timur pada Minggu pagi,” kata seorang saksi mata kepada Anadolu.
"Pasukan melampirkan perintah pembongkaran di pintu gedung, dengan alasan ‘pembangunan tidak sah’," lanjut saksi mata tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan polisi Zionis Israel mengeluarkan perintah untuk Sabri agar datang guna diinterogasi di pusat penahanan al-Masqubiyya di Yerusalem Barat.
LSM tersebut mengatakan khatib Masjid al-Aqsa tersebut akan diinterogasi oleh dinas keamanan internal Israel, Shin Bet.
Berbicara kepada media lokal, Sabri mengatakan dia mungkin akan ditanyai tentang keputusan pengadilan Israel pekan lalu yang mengizinkan doa hening bagi orang Yahudi di dalam kompleks Masjid al-Aqsa.
“[Keputusan Israel] ini ditolak oleh kita semua karena Masjid al-Aqsa khusus untuk umat Islam,” katanya.
Pekan lalu, seorang hakim Israel mengeluarkan keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengizinkan orang Yahudi untuk melakukan “doa dalam hati” di dalam kompleks Masjid al-Aqsa, dengan mengatakan bahwa ritual tersebut bukanlah “tindakan kriminal”.
Keputusan tersebut telah memicu kecaman internasional, sehingga mendorong Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur untuk membatalkannya.