4 dari 5 Warga Gaza Pilih Mengungsi karena Serangan Bom Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan sekitar empat dari lima orang di Jalur Gaza harus meninggalkan rumah mereka akibat perang.
Dalam laporan terbarunya, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan sekitar 1,8 juta orang diperkirakan menjadi pengungsi internal, dari 2,2 juta orang yang tinggal di Gaza.
Namun, PBB mengatakan “mendapatkan penghitungan yang akurat merupakan sebuah tantangan” karena sulit untuk melacak mereka yang telah melarikan diri dan menghitung mereka yang kembali ke rumah selama gencatan senjata sementara.
Melansir BBC, pada awal perang, Israel menyuruh warga Palestina untuk pindah ke selatan, dan ratusan ribu orang harus pindah. Sejak gencatan senjata berakhir pada hari Jumat, Israel juga telah meminta penduduk di wilayah timur Khan Younis untuk mengungsi lebih jauh ke selatan.
Sementara itu, seorang pejabat Pertahanan Sipil Palestina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kondisi di Jalur Gaza “sangat mengerikan”, dan memperingatkan bahwa tim penyelamat kekurangan sumber daya untuk menjangkau semua korban pemboman Israel.
“Ada puluhan warga sipil yang terbunuh dalam setiap serangan udara. Ratusan orang juga terluka,” kata Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina di Gaza.
“Kami melakukan segala yang kami bisa dengan sumber daya minimal yang ada. Kami mulai dengan menggali untuk menemukan sisa-sisa orang yang terperangkap di bawah puing-puing. Namun apa pun yang kami lakukan, kami tidak dapat menyelamatkan semua orang. Banyak yang masih terkubur di bawah puing-puing.”
Basal menambahkan bahwa jet-jet Israel menembakkan beberapa rudal ke satu sasaran, yang menyebabkan lebih banyak kerusakan dan korban jiwa.
Dalam laporan terbarunya, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan sekitar 1,8 juta orang diperkirakan menjadi pengungsi internal, dari 2,2 juta orang yang tinggal di Gaza.
Namun, PBB mengatakan “mendapatkan penghitungan yang akurat merupakan sebuah tantangan” karena sulit untuk melacak mereka yang telah melarikan diri dan menghitung mereka yang kembali ke rumah selama gencatan senjata sementara.
Melansir BBC, pada awal perang, Israel menyuruh warga Palestina untuk pindah ke selatan, dan ratusan ribu orang harus pindah. Sejak gencatan senjata berakhir pada hari Jumat, Israel juga telah meminta penduduk di wilayah timur Khan Younis untuk mengungsi lebih jauh ke selatan.
Sementara itu, seorang pejabat Pertahanan Sipil Palestina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kondisi di Jalur Gaza “sangat mengerikan”, dan memperingatkan bahwa tim penyelamat kekurangan sumber daya untuk menjangkau semua korban pemboman Israel.
“Ada puluhan warga sipil yang terbunuh dalam setiap serangan udara. Ratusan orang juga terluka,” kata Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina di Gaza.
“Kami melakukan segala yang kami bisa dengan sumber daya minimal yang ada. Kami mulai dengan menggali untuk menemukan sisa-sisa orang yang terperangkap di bawah puing-puing. Namun apa pun yang kami lakukan, kami tidak dapat menyelamatkan semua orang. Banyak yang masih terkubur di bawah puing-puing.”
Basal menambahkan bahwa jet-jet Israel menembakkan beberapa rudal ke satu sasaran, yang menyebabkan lebih banyak kerusakan dan korban jiwa.
(ahm)