Mengenal Tragedi Holocaust, Benarkah Sangat Mengerikan?

Sabtu, 02 Desember 2023 - 13:15 WIB
loading...
Mengenal Tragedi Holocaust, Benarkah Sangat Mengerikan?
Reichsfuehrer Jerman Adolf Hitler disambut sorak-sorai gembira warga Jerman Sudeten, saat dia memasuki Asch, setelah tentara Jerman mengambil alih wilayah Cekoslowakia yang diserahkan, pada tanggal 3 Oktober 1938. Foto/AP
A A A
BERLIN - Holocaust menjadi salah satu tragedi kelam yang pernah terjadi dalam sejarah dunia. Peristiwa memilukan ini menimpa orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II.

Orang-orang Yahudi kala itu menghadapi penganiayaan dan pembunuhan sistematis. Pelakunya tak lain adalah rezim Nazi Jerman yang didukung para sekutunya.

Kala itu, Nazi Jerman setidaknya tercatat telah menghabisi sekitar enam juta orang Yahudi di seluruh wilayah Eropa yang sempat dikuasainya. Lebih jauh, apa itu sebenarnya tragedi Holocaust?

Apa itu Holocaust?


Kata ‘Holocaust’ sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni “Holos” yang bermakna utuh dan “kaustos” berarti dibakar. Kata tersebut biasa digunakan untuk menggambarkan persembahan korban yang dibakar di atas altar.

Berkaitan dengan sejarah, Holocaust telah dikenal luas sebagai peristiwa genosida terhadap etnis Yahudi Eropa oleh Nazi Jerman. Selama periode berdarah ini, jutaan nyawa dilaporkan telah melayang.

Mengutip laman Anne Frank House, orang Yahudi juga memakai istilah ‘Shoah’ yang berarti malapetaka. Periode tersebut adalah masa suram yang akan sangat sulit untuk dilupakan.

Awal Mula Terjadinya Holocaust


Pandangan Anti-semitisme mengalami penguatan semenjak Adolf Hitler berkuasa. Alasannya cukup beragam, dari tuduhan etnis Yahudi sebagai biang kekalahan Jerman di Perang Dunia I, hingga obsesi Hitler mengenai superioritas ras Arya (murni).

Pada kurun 1933-1939, Nazi mulai menjadikan Jerman sebagai tempat mustahil untuk ditinggali orang Yahudi. Mereka banyak menjadi korban diskriminasi, pengucilan, perampokan, hingga kekerasan.

Awalnya, Nazi hanya ingin mengusir etnis Yahudi dari Jerman. Demi memuluskan tujuannya, mereka merampas mata pencaharian orang-orang Yahudi.

Setelahnya, orang Yahudi tidak diperbolehkan bekerja pada profesi tertentu. Kemudian, mereka juga dilarang menikah dengan orang non-Yahudi.

Invasi Jerman ke Polandia pada September 1939 menandai fase terbaru yang lebih radikal terhadap orang Yahudi. Saat menduduki Polandia, Jerman memindahkan 1,7 juta orang Yahudi setempat ke ghetto, sebuah kawasan perumahan yang lebih mirip penjara.

Berada dalam kawasan yang seperti penjara, mulai banyak orang Yahudi yang menderita kelaparan. Beberapa di antaranya bahkan juga terkena penyakit, baik fisik maupun mental.

Namun, hal ini masih permulaan. Akan muncul kejadian yang lebih mengerikan lagi di kemudian hari.

Eksekusi Massal


Pada akhir 1941, Nazi Jerman mulai melakukan pengangkutan massal dari ghetto-ghetto di Polandia menuju kamp konsentrasi. Tujuannya tak lain adalah untuk segera dieksekusi.

Saat orang-orang Yahudi berdatangan, Nazi lebih dulu membagi mereka berdasarkan usia, kesehatan, dan kemampuan bekerja.

Bagi yang masih fit, mereka akan ditempatkan di kamp kerja paksa.Sementara yang dirasa sudah tidak sehat, mereka akan langsung dieksekusi.

Misalnya di Chelmno, mereka memperkenalkan penggunaan gas untuk melakukan pembunuhan massal. Cara ini dikatakan lebih cepat dibandingkan menembak orang secara langsung.

Setelah itu, Nazi dengan nama sandi Aktion Reinhard membangun kembali beberapa kamp pemusnahan. Pada kamp tersebut, para korban dibunuh di sebuah ruangan yang penuh gas dan asap knalpot mesin diesel.

Pada November 1943, Aktion Reinhard diberhentikan. Kamp-kamp pemusnahan dibongkar dan jenazah para korbannya diambil kembali untuk dibakar.

Hal ini konon dilakukan Nazi untuk menghilangkan jejak genosida. Kemudian, mereka juga menanam pohon di lahan tersebut untuk menghapus bukti kejahatannya.

Setidaknya, ada 1,75 juta orang Yahudi yang tewas dibunuh selama periode tersebut. Jika ditotal dengan kejadian-kejadian sebelumnya, jumlah korban orang Yahudi diperkirakan mencapai 6 juta orang.

Pada akhirnya, Holocaust bisa dihentikan ketika Jerman kalah perang. Sementara Hitler juga melakukan aksi bunuh diri.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1383 seconds (0.1#10.140)