Waswas Perang dengan Korut, AS Didesak Evakuasi Warganya dari Korsel

Senin, 04 Desember 2017 - 07:24 WIB
Waswas Perang dengan...
Waswas Perang dengan Korut, AS Didesak Evakuasi Warganya dari Korsel
A A A
WASHINGTON - Pentagon didesak untuk mengevakuasi warga Amerika Serikat (AS) terutama keluarga militer aktif keluar dari Korea Selatan (Korsel) mulai dari sekarang. Desakan ini muncul setelah situasi memungkinkan AS dan Korea Utara (Korut) perang setiap saat.

Desakan diserukan oleh Senator Partai Republik Lindsey Graham. ”Sangat gila untuk mengirim pasangan dan anak-anak ke Korea Selatan, mengingat provokasi dari Korut,” kata Graham, anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat AS, dalam program "Face the Nation" NBC pada hari Minggu.

”Jadi, saya ingin mereka (Pentagon) berhenti mengirim tanggungan dan saya pikir sekarang saatnya untuk mulai memindahkan orang-orang Amerika dari Korsel,” ujarnya.

Baca Juga: Kim Jong-un Tembakkan Rudal, Senator AS Kobarkan Perang dengan Korut

”Kami mendekati konflik militer karena Korea Utara sedang berbaris untuk mengawinkan teknologi ICBM (rudal balistik antarbenua) dengan senjata nuklir yang bisa sampai ke Amerika,” paparnya.

“Kami kehabisan waktu,” lanjut Graham, merujuk pada uji coba ICBM tipe baru Korea Utara pada hari Rabu pekan lalu. Pyongyang mengatakan bahwa rudal yang dites adalah ICBM Hwasong-15 yang mampu menyerang daratan AS.

Tidak semua pihak setuju bahwa semua provokasi datang dari Pyongyang. Tes rudal balistik antarbenua yang pertama setelah jeda dua bulan itu terjadi beberapa hari usai AS memasukkan Korea Utara dalam daftar negara sponsor terorisme dan berjanji menjatuhkan sanksi lebih banyak.

Baca Juga: Penasihat Keamanan Trump: Potensi Perang dengan Korut Meningkat Tiap Hari

Rusia percaya tindakan AS tersebut, termasuk latihan perang gabungan yang rutin dengan Korea Selatan merupakan provokasi terhadap Pyongyang untuk melakukan tindakan nekat setelah beberapa bulan menahan diri.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengecam penyataan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley yang dia anggap sebagai pernyataan provokatif yang berpotensi membuat rezim Kim Jong-un marah. Haley dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengatakan, bahwa Washington akan menghancurkan total Korut jika perang benar-benar pecah. Lavrov menilai komentar diplomat Amerika itu sebagai “omelan haus darah”.

Baca Juga: Rusia: Ancaman AS Hancurkan Korut adalah Omelan Haus Darah

Sementara itu, situasi di Semenanjung Korea terus memanas. Hari ini (4/12/2017), AS dan Korsel memulai latihan perang gabungan yang akan berlangsung hingga 8 Desember mendatang. Latihan perang ini melibatkan ratusan pesawat, termasuk jet-jet tempur canggih AS. Ribuan tentara Washington juga dilibatkan.

Manuver gabungan itu memicu dianggap rezim Kim Jong-un sebagai wujud dari Presiden AS Donald Trump yang “mengemis” untuk perang nuklir dengan Korut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7497 seconds (0.1#10.140)