Mesir dan Qatar Selesaikan Masalah Sandera di Gaza Gelombang Kedua
loading...
A
A
A
KAIRO - Mesir dan Qatar sedang melakukan perundingan dengan Israel dan gerakan Palestina Hamas untuk menyelesaikan masalah pembebasan sandera kelompok kedua yang ditahan Hamas di Jalur Gaza.
Penyiar Al Arabiya melaporkan perkembangan itu pada Sabtu (25/11/2023), mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama, sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, mengumumkan penundaan pembebasan sandera Israel kelompok kedua sampai Israel memenuhi persyaratan kesepakatan pertukaran tahanan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Ben Dor kemudian mengatakan pihaknya tidak melanggar satu pun ketentuan dalam perjanjian tersebut.
Gerakan Palestina Hamas mengatakan akan terus memenuhi perjanjian pertukaran tahanan setelah upaya Mesir dan Qatar yang menyampaikan jaminan Israel untuk menegakkan ketentuan perjanjian tersebut.
“Kemajuan signifikan telah dicapai dalam upaya pembebasan kelompok kedua sandera Israel dari Jalur Gaza,” ungkap juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari pada Sabtu.
“Malam ini, upaya kami (untuk membebaskan sandera) terus berlanjut, dan kami akan memberi tahu keluarga dan masyarakat jika terjadi sesuatu. Kami harus bersabar, ada kemajuan yang signifikan,” ujar Hagari.
Sayap militer kelompok Palestina Hamas, Brigade al-Qassam, mengatakan telah menyerahkan 13 sandera Israel dan tujuh warga asing ke Palang Merah.
“Sebagai bagian dari gencatan senjata kemanusiaan, Brigade Al Qassam menyerahkan 13 warga Israel yang ditahan dan 7 warga asing ke Palang Merah,” papar pernyataan di saluran Telegram gerakan tersebut.
Penyiar Al Arabiya melaporkan perkembangan itu pada Sabtu (25/11/2023), mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama, sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, mengumumkan penundaan pembebasan sandera Israel kelompok kedua sampai Israel memenuhi persyaratan kesepakatan pertukaran tahanan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Ben Dor kemudian mengatakan pihaknya tidak melanggar satu pun ketentuan dalam perjanjian tersebut.
Gerakan Palestina Hamas mengatakan akan terus memenuhi perjanjian pertukaran tahanan setelah upaya Mesir dan Qatar yang menyampaikan jaminan Israel untuk menegakkan ketentuan perjanjian tersebut.
“Kemajuan signifikan telah dicapai dalam upaya pembebasan kelompok kedua sandera Israel dari Jalur Gaza,” ungkap juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari pada Sabtu.
“Malam ini, upaya kami (untuk membebaskan sandera) terus berlanjut, dan kami akan memberi tahu keluarga dan masyarakat jika terjadi sesuatu. Kami harus bersabar, ada kemajuan yang signifikan,” ujar Hagari.
Sayap militer kelompok Palestina Hamas, Brigade al-Qassam, mengatakan telah menyerahkan 13 sandera Israel dan tujuh warga asing ke Palang Merah.
“Sebagai bagian dari gencatan senjata kemanusiaan, Brigade Al Qassam menyerahkan 13 warga Israel yang ditahan dan 7 warga asing ke Palang Merah,” papar pernyataan di saluran Telegram gerakan tersebut.
(sya)