Warga Gaza Padati Makam Orang-orang Tercinta yang Dibantai Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Warga Palestina bergegas ke pemakaman untuk mengunjungi kerabat mereka yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza seiring gencatan senjata.
Banyak warga Palestina mengunjungi pemakaman yang terletak di lingkungan Tel al-Sultan di sebelah barat Rafah.
Pemakaman itu memiliki kapasitas untuk 500 orang tetapi dikuburkan sebanyak 600 orang karena keterbatasan.
Mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai akibat serangan Israel atau karena masalah yang timbul akibat pembatasan masuknya obat-obatan dan bahan bakar, menitikkan air mata dan memanjatkan doa.
Munir Labda kehilangan putranya dalam pemboman Israel. Dia mengatakan kepada Anadolu bahwa ini adalah pertama kalinya dia mengunjungi makam putranya sejak dia meninggal.
Ayah yang berduka itu mengatakan putranya memiliki jiwa ceria dan hafal kitab suci Alquran.
Ali Isa, yang kehilangan istrinya dalam serangan Israel itu menangis di makam istrinya. Dia bergegas mengunjungi makam tersebut setelah mendengar tentang gencatan senjata kemanusiaan.
Isa mengatakan dia mengunjungi makam tersebut untuk pertama kalinya karena dia terluka dalam serangan Israel.
Berdasarkan perjanjian mengenai jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza, 50 warga Israel yang ditahan Hamas akan dibebaskan dengan imbalan 150 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Jeda kemanusiaan selama empat hari antara tentara Israel dan pejuang Palestina, Hamas, mulai berlaku Jumat pagi di seluruh wilayah Jalur Gaza. Jeda itu menghentikan sementara serangan untuk pertukaran tahanan dan bantuan.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Israel telah membunuh lebih dari 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.
Banyak warga Palestina mengunjungi pemakaman yang terletak di lingkungan Tel al-Sultan di sebelah barat Rafah.
Pemakaman itu memiliki kapasitas untuk 500 orang tetapi dikuburkan sebanyak 600 orang karena keterbatasan.
Mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai akibat serangan Israel atau karena masalah yang timbul akibat pembatasan masuknya obat-obatan dan bahan bakar, menitikkan air mata dan memanjatkan doa.
Munir Labda kehilangan putranya dalam pemboman Israel. Dia mengatakan kepada Anadolu bahwa ini adalah pertama kalinya dia mengunjungi makam putranya sejak dia meninggal.
Ayah yang berduka itu mengatakan putranya memiliki jiwa ceria dan hafal kitab suci Alquran.
Ali Isa, yang kehilangan istrinya dalam serangan Israel itu menangis di makam istrinya. Dia bergegas mengunjungi makam tersebut setelah mendengar tentang gencatan senjata kemanusiaan.
Isa mengatakan dia mengunjungi makam tersebut untuk pertama kalinya karena dia terluka dalam serangan Israel.
Berdasarkan perjanjian mengenai jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza, 50 warga Israel yang ditahan Hamas akan dibebaskan dengan imbalan 150 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Jeda kemanusiaan selama empat hari antara tentara Israel dan pejuang Palestina, Hamas, mulai berlaku Jumat pagi di seluruh wilayah Jalur Gaza. Jeda itu menghentikan sementara serangan untuk pertukaran tahanan dan bantuan.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Israel telah membunuh lebih dari 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.
(sya)