5 Dampak Buruk bagi Israel jika Gencatan Senjata dengan Hamas Diberlakukan

Kamis, 23 November 2023 - 20:20 WIB
loading...
5 Dampak Buruk bagi...
Tentara Israel berada di ambang kekalahan dengan terwujudnya gencatan senjata dengan Hamas. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Klaim dan penolakan terhadap potensi gencatan senjata di Gaza terus berlanjut. Beberapa laporan merujuk pada penghentian pertempuran selama tiga hari, sementara laporan lain memperpanjang gencatan senjata menjadi lima hari penuh. Namun, pihak lain mengklaim gencatan senjata akan segera dimulai. Dan seterusnya.

Bahkan pernyataan dari mulut kuda pun berbeda-beda. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan yang diterbitkan oleh The Washington Post pada hari Sabtu bahwa kesepakatan tentatif telah tercapai; seorang perwakilan Amerika Serikat menegaskan bahwa perundingan terus berlanjut namun terobosan masih ditunggu.

Pada hari Minggu, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengumumkan di Doha bahwa perbedaan yang tersisa antara Hamas dan Israel “sangat kecil”. Qatar berperan penting dalam upaya mediasi dalam perang tersebut, termasuk pembebasan tawanan Israel.

Yang terakhir didengar mengenai masalah ini adalah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang pada hari Selasa mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa para pihak “hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata”. Pejabat Hamas lainnya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa negosiasi dipusatkan pada durasi gencatan senjata, rincian pengiriman bantuan ke Gaza dan pertukaran sandera dan tahanan.

Dimana ada asap disitu ada api. Dengan sebagian besar pihak yang terlibat berupaya menghentikan sementara pembantaian di Gaza, kita harus berharap adanya langkah kecil untuk menghentikan sementara pembantaian tersebut.

Berikut adalah 5 dampak buruk bagi Israel jika gencatan senjata dengan Hamas diberlakukan.

1. Menghentikan Mesin Perang Israel

5 Dampak Buruk bagi Israel jika Gencatan Senjata dengan Hamas Diberlakukan

Foto/Reuters

Mesin perang Israel telah beroperasi dengan kekuatan penuh selama enam minggu di udara dan tiga minggu di darat di Gaza. Sejak serangan Hamas, pemboman udara Israel terus berlanjut dengan tingkat yang sangat tinggi.

Sudah jelas sejak hari pertama bahwa tujuan utama serangan tanpa ampun terhadap sasaran sipil Palestina bukanlah untuk tujuan militer. Awalnya, banyak analis percaya bahwa serangan udara yang intens berfungsi untuk menunjukkan kepada masyarakat Israel bahwa angkatan bersenjata melakukan sesuatu dan bahwa pemboman akan mereda setelah pasukan darat masuk.

"Bahkan negara yang membanggakan kesiapannya menghadapi perang perlu mempertahankan cadangan senjata dan amunisi yang besar," kata Zoran Kusovac, analis geopolitik dan perang Gaza, dilansir Al Jazeera.

Baca Juga: Segera Serbu RS Indonesia, Tentara Israel Perintahkan Evakuasi Pasien dalam 4 Jam

2. Strategi Perang Israel Melemah

5 Dampak Buruk bagi Israel jika Gencatan Senjata dengan Hamas Diberlakukan

Foto/Reuters

Omar Bradley, seorang jenderal Angkatan Darat AS pada Perang Dunia II, pernah berkata “amatir membicarakan strategi, profesional membicarakan logistik”.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1768 seconds (0.1#10.140)