Orang-orang yang Ditangkap KPK Saudi Membayar jika Ingin Bebas

Minggu, 19 November 2017 - 04:30 WIB
Orang-orang yang Ditangkap KPK Saudi Membayar jika Ingin Bebas
Orang-orang yang Ditangkap KPK Saudi Membayar jika Ingin Bebas
A A A
RIYADH - Pihak berwenang Arab Saudi membuat kesepakatan dengan orang-orang yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kesepakatan itu berisi perintah bagi mereka yang ditangkap untuk membayar uang tunai atau menyerahkan aset jika ingin dibebaskan.

Kesepakatan itu diungkap sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut. Salah satu sumber kepada Reuters mengatakan, transaksi itu melibatkan pemisahan uang dari aset, seperti properti serta saham, dan melihat rekening bank untuk menentukan besaran uang tunai yang harus dibayar.

Belasan pangeran, para pejabat senior termasuk menteri hingga sejumlah pengusaha top, telah ditangkap dalam operasi “sapu bersih” korupsi oleh KPK Arab Saudi yang baru dibentuk. Gebrakan komisi anti-korupsi itu diawasi langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Namun, langkah penangkapan massal itu dianggap sejumlah pihak sebagai upaya konsolidasi kekuasaan yang dilakukan putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud tersebut.

Di antara mereka yang ditangkap adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, seorang miliar dan salah satu pengusaha Kerajaan Arab Saudi yang bisnisnya meluas di Barat.

Sumber tersebut mengatakan, seorang pengusaha membayar puluhan juta riyal Saudi dari rekeningnya setelah dia menandatangani kesepakatan. Dalam kasus lain, seorang mantan pejabat senior setuju menyerahkan saham senilai empat miliar riyal Saudi.

Sumber kedua mengatakan, pemerintah Saudi yang membekukan rekening bank dari orang-orang yang ditangkap, pada awal pekan mengeluarkan perintah untuk mengambil alih aset yang tidak terbebani utang atau merampas aset tersebut.

Tidak ada komentar langsung dari pemerintah Saudi mengenai kesepakatan tersebut. Sumber-sumber yang mengungkap kesepakatan itu menolak diidentifikasi karena dokumen kesepakatan memang tidak dipublikasikan.

Kesepakatan seperti itu, menurut analis, dapat membantu mengakhiri ketidakpastian mengenai tindakan keras komisi anti-korupsi Saudi. Namun, langkah itu juga dapat mempengaruhi persepsi risiko Arab Saudi di kalangan investor.

”Menghilangkan ketidakpastian tentang apa yang akan dilakukan otoritas Saudi berjalan menjauh untuk memberi kenyamanan pasar sehingga rezim tersebut mendapatkan rumahnya dalam rangka dan memasukkan defisit,” kata Louis Gargour, pendiri dan manajer LNG Capital yang berbasis di London, yang dilansir Minggu (19/11/2017).

“Dari sudut pandang kebebasan sipil, yang jelas-jelas mempenjara orang tidak memberi kita kenyamanan, dan karena itulah kita telah melihat spread pada obligasi Saudi naik 50 poin atau lebih luas,” ujarnya.

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin memastikan bahwa Washington mengamati dengan seksama situasi di Arab Saudi. Ketika ditanya tentang kesepakatan untuk menyerahkan kekayaan demi kebebasan tahanan, Mnuchin mengatakan kepada CNBC; ”Saya pikir Pangeran Mahkota (Mohammed bin Salman) melakukan pekerjaan yang hebat dalam mengubah negara ini.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3777 seconds (0.1#10.140)