Kisah Gadis Palestina Marah Bakir: Diberondong 14 Peluru Israel, Dipenjara di Usia 16 Tahun
loading...
A
A
A
GAZA - Gadis Palestina Marah Jouda Bakir (24) merupakan satu dari 300 tahanan yang akan dibebaskan Israel untuk ditukar dengan 50 sandera yang ditawan Hamas.
Marah Bakir berasal dari Beit Hanina, utara Yerusalem. Dia ditangkap dan dipenjara di Israel saat masih anak-anak, yakni pada usia 16 tahun. Sejak itu, dia menjadi perwakilan tahanan perempuan di Penjara Damon, Israel.
Kisah hidup Marah Bakir cukup mewakili penderitaan orang-orang Palestina di bawah pendudukan Zionis Israel.
Sebelum ditangkap, dia diberondong tembakan 14 peluru pasukan Israel pada bagian tangan saat meninggalkan sekolahnya di Sheikh Jarrah. Dia dikenai tuduhan palsu, yakni dituduh "teroris".
Marah Bakir telah menghabiskan enam tahun dua bulan di penjara Israel sejak penangkapannya pada 12 Oktober 2015. Dia kemudian dijatuhi hukuman delapan setengah tahun penjara—dan bahkan memperoleh ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) selama dipenjara.
Awal tuduhan "teroris" yang dialamatkan pada Marah Bakir dimulai ketika gadis ini terlibat pertengkaran dengan seorang tentara Israel.
Tentara Israel menuduh Marah Bakir berusaha menikamnya sebelum si tentara tersebut melepaskan banyak tembakan ke arahnya.
Selama dipenjara, gadis ini disiksa dan hak untuk mendapat perawatan diabaikan oleh otoritas rezim Israel. Itu termasuk menangguhkan operasi bedah tangannya karena dia dicap "teroris".
Marah Bakir, yang menjadi salah satu ikon perjuangan Palestina, telah dipindahkan dari penajara satu ke penjara lainnya oleh Israel. Itu penjara Ramle, Ashkelon, Hasharon hingga Damon. Namun, dia tetap tegar dalam perjuangannya melawan pendudukan Zionis Israel.
Sekadar diketahui, Zionis dan Hamas sedianya sepakat melakukan pertukaran 150 hingga 300 tahanan yang dipenjara Israel dengan 50 sandera yang ditawan Hamas pada Kamis (23/11/2023). Namun, pertukaran ini ditunda hingga Jumat besok.
"Pelepasan akan dimulai sesuai kesepakatan awal antara para pihak, dan tidak sebelum hari Jumat," kata Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi dalam sebuah pernyataan, Kamis (23/11/2023).
Berbagai media Israel dan Arab juga melaporkan bahwa penundaan pertukaran tahanan dan sandera telah menyebabkan gencatan senjata Israel-Hamas tertunda.
Seorang sumber Israel mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa pertempuran di Gaza tidak akan berhenti selama belum ada batas waktu yang pasti untuk perjanjian dengan Hamas.
BBC juga melaporkan bahwa sumber pemerintah Israel mengatakan akan ada penundaan gencatan senjata, yang diperkirakan akan dimulai pada pukul 10.00 pagi pada hari Kamis dan pembebasan sandera diperkirakan akan dimulai segera setelahnya.
Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan kepada kantor berita AFP pada Kamis pagi bahwa pertempuran antara Israel dan Hamas tidak akan berhenti “sebelum hari Jumat”.
Marah Bakir berasal dari Beit Hanina, utara Yerusalem. Dia ditangkap dan dipenjara di Israel saat masih anak-anak, yakni pada usia 16 tahun. Sejak itu, dia menjadi perwakilan tahanan perempuan di Penjara Damon, Israel.
Kisah hidup Marah Bakir cukup mewakili penderitaan orang-orang Palestina di bawah pendudukan Zionis Israel.
Sebelum ditangkap, dia diberondong tembakan 14 peluru pasukan Israel pada bagian tangan saat meninggalkan sekolahnya di Sheikh Jarrah. Dia dikenai tuduhan palsu, yakni dituduh "teroris".
Marah Bakir telah menghabiskan enam tahun dua bulan di penjara Israel sejak penangkapannya pada 12 Oktober 2015. Dia kemudian dijatuhi hukuman delapan setengah tahun penjara—dan bahkan memperoleh ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) selama dipenjara.
Awal tuduhan "teroris" yang dialamatkan pada Marah Bakir dimulai ketika gadis ini terlibat pertengkaran dengan seorang tentara Israel.
Tentara Israel menuduh Marah Bakir berusaha menikamnya sebelum si tentara tersebut melepaskan banyak tembakan ke arahnya.
Selama dipenjara, gadis ini disiksa dan hak untuk mendapat perawatan diabaikan oleh otoritas rezim Israel. Itu termasuk menangguhkan operasi bedah tangannya karena dia dicap "teroris".
Marah Bakir, yang menjadi salah satu ikon perjuangan Palestina, telah dipindahkan dari penajara satu ke penjara lainnya oleh Israel. Itu penjara Ramle, Ashkelon, Hasharon hingga Damon. Namun, dia tetap tegar dalam perjuangannya melawan pendudukan Zionis Israel.
Sekadar diketahui, Zionis dan Hamas sedianya sepakat melakukan pertukaran 150 hingga 300 tahanan yang dipenjara Israel dengan 50 sandera yang ditawan Hamas pada Kamis (23/11/2023). Namun, pertukaran ini ditunda hingga Jumat besok.
"Pelepasan akan dimulai sesuai kesepakatan awal antara para pihak, dan tidak sebelum hari Jumat," kata Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi dalam sebuah pernyataan, Kamis (23/11/2023).
Berbagai media Israel dan Arab juga melaporkan bahwa penundaan pertukaran tahanan dan sandera telah menyebabkan gencatan senjata Israel-Hamas tertunda.
Seorang sumber Israel mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa pertempuran di Gaza tidak akan berhenti selama belum ada batas waktu yang pasti untuk perjanjian dengan Hamas.
BBC juga melaporkan bahwa sumber pemerintah Israel mengatakan akan ada penundaan gencatan senjata, yang diperkirakan akan dimulai pada pukul 10.00 pagi pada hari Kamis dan pembebasan sandera diperkirakan akan dimulai segera setelahnya.
Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan kepada kantor berita AFP pada Kamis pagi bahwa pertempuran antara Israel dan Hamas tidak akan berhenti “sebelum hari Jumat”.
(mas)