Putin Heran Para Pemimpin Dunia Tak Syok dengan Pembantaian Massal Anak Gaza
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu mempertanyakan mengapa para pemimpin dunia tidak syok dengan kata-kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa Gaza telah berubah menjadi kuburan massal anak-anak.
Pada KTT G20 virtual, Putin mencatat perkataan para pemimpin dunia lainnya yang mengatakan mereka terkejut dengan tindakan Rusia di Ukraina dan hilangnya nyawa.
“Saya memahami bahwa ini adalah perang, kematian banyak orang merupakan hal yang mengejutkan. Dan kudeta berdarah di Ukraina pada tahun 2014, yang diikuti oleh perang rezim Kyiv melawan rakyatnya di Donbass, bukankah ini mengejutkan? kata Putin.
"Penduduk sipil di Palestina, di Jalur Gaza saat ini tidaklah mengejutkan? Dan fakta bahwa dokter harus melakukan operasi pada anak-anak, operasi perut, mengoperasi tubuh anak dengan pisau bedah tanpa anestesi, bukankah itu mengejutkan? Dan fakta bahwa Sekretaris Jenderal PBB mengatakan bahwa Gaza telah berubah menjadi kuburan anak-anak yang besar, bukankah ini mengejutkan?” papar Putin, seperti dikutip Sputnik, Kamis (23/11/2023).
Presiden Rusia sekali lagi menguraikan “kejutan” para pemimpin Barat ketika menyangkut Ukraina, menekankan bahwa Moskow tidak pernah menolak perundingan perdamaian dengan Ukraina, dan bahwa Kyiv-lah yang secara terbuka memutus semua jalan menuju penyelesaian.
“Tentu saja kita harus memikirkan bagaimana cara menghentikan tragedi ini. Faktanya, Rusia tidak pernah menolak perundingan damai dengan Ukraina, Ukraina dan bukan Rusia yang secara terbuka mengumumkan penarikan diri dari proses perundingan," lanjut Putin.
Menurutnya, aksi militer selalu menjadi tragedi bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan. "Kita perlu memikirkan bagaimana menghentikan tragedi ini," imbuh orang nomor satu Rusia ini.
Sekadar diketahui, perang di Gaza sekarang ini dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 240 orang lainnya disandera.
Israel kemudian merespons dengan membombardir Gaza nyaris tanpa henti. Lebih dari 14.000 orang telah tewas dalam pengeboman udara dan operasi darat Israel di Jalur Gaza, menurut pemerintah yang dikelola Hamas di Gaza.
Para pemimpin dunia, kecuali pemimpin Barat yang pro-Zionis Israel, telah mengecam pengeboman brutal militer Israel di Gaza. Banyak yang menilai tindakan Israel bukan lagi pembelaan diri tapi pemberlakukan hukuman kolektif, di mana warga sipil yang tak bersalah menjadi korban terbesar.
Pada KTT G20 virtual, Putin mencatat perkataan para pemimpin dunia lainnya yang mengatakan mereka terkejut dengan tindakan Rusia di Ukraina dan hilangnya nyawa.
“Saya memahami bahwa ini adalah perang, kematian banyak orang merupakan hal yang mengejutkan. Dan kudeta berdarah di Ukraina pada tahun 2014, yang diikuti oleh perang rezim Kyiv melawan rakyatnya di Donbass, bukankah ini mengejutkan? kata Putin.
"Penduduk sipil di Palestina, di Jalur Gaza saat ini tidaklah mengejutkan? Dan fakta bahwa dokter harus melakukan operasi pada anak-anak, operasi perut, mengoperasi tubuh anak dengan pisau bedah tanpa anestesi, bukankah itu mengejutkan? Dan fakta bahwa Sekretaris Jenderal PBB mengatakan bahwa Gaza telah berubah menjadi kuburan anak-anak yang besar, bukankah ini mengejutkan?” papar Putin, seperti dikutip Sputnik, Kamis (23/11/2023).
Presiden Rusia sekali lagi menguraikan “kejutan” para pemimpin Barat ketika menyangkut Ukraina, menekankan bahwa Moskow tidak pernah menolak perundingan perdamaian dengan Ukraina, dan bahwa Kyiv-lah yang secara terbuka memutus semua jalan menuju penyelesaian.
“Tentu saja kita harus memikirkan bagaimana cara menghentikan tragedi ini. Faktanya, Rusia tidak pernah menolak perundingan damai dengan Ukraina, Ukraina dan bukan Rusia yang secara terbuka mengumumkan penarikan diri dari proses perundingan," lanjut Putin.
Menurutnya, aksi militer selalu menjadi tragedi bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan. "Kita perlu memikirkan bagaimana menghentikan tragedi ini," imbuh orang nomor satu Rusia ini.
Sekadar diketahui, perang di Gaza sekarang ini dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 240 orang lainnya disandera.
Israel kemudian merespons dengan membombardir Gaza nyaris tanpa henti. Lebih dari 14.000 orang telah tewas dalam pengeboman udara dan operasi darat Israel di Jalur Gaza, menurut pemerintah yang dikelola Hamas di Gaza.
Para pemimpin dunia, kecuali pemimpin Barat yang pro-Zionis Israel, telah mengecam pengeboman brutal militer Israel di Gaza. Banyak yang menilai tindakan Israel bukan lagi pembelaan diri tapi pemberlakukan hukuman kolektif, di mana warga sipil yang tak bersalah menjadi korban terbesar.
(mas)