Rusia: Diperlukan Pembicaraan Baru Pembentukan Negara Palestina

Rabu, 22 November 2023 - 05:30 WIB
loading...
Rusia: Diperlukan Pembicaraan...
Menlu Rusia Sergey Lavrov berbicara pada pertemuan dengan delegasi gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam di Moskow, Rusia, pada 21 November 2023. Foto/Sputnik/Ramil Sitdikov
A A A
MOSKOW - Dimulainya kembali proses perdamaian Israel-Palestina sangat diperlukan untuk menyelesaikan konflik di tengah meningkatnya eskalasi di Gaza.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengatakan hal itu pada Selasa (21/11/2023).

“Hal ini memerlukan mekanisme diplomatik kolektif yang bertujuan untuk pembentukan negara Palestina,” ungkap Lavrov kepada delegasi gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Moskow.

“Kekerasan yang terus berlanjut, yang telah menyebabkan konsekuensi kemanusiaan yang sangat besar, dengan jelas menunjukkan betapa berbahayanya pendekatan yang mengabaikan hukum internasional,” papar Lavrov, mengacu pada pemboman Israel di daerah kantong Palestina, yang telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.

“Rusia mengutuk terorisme dalam segala bentuknya tanpa kecuali,” tegas menteri tersebut.

Namun, dia menambahkan, “Perjuangan melawan ekstremisme tidak boleh berubah menjadi hukuman kolektif bagi warga Gaza, yang secara terang-terangan melanggar norma-norma kemanusiaan internasional.”

Lavrov mengatakan gencatan senjata yang cepat, pengiriman bantuan kemanusiaan dan pembebasan sandera adalah masalah “prioritas utama” saat ini.

Yang tidak kalah pentingnya adalah dimulainya kembali proses perdamaian “atas dasar yang diterima secara internasional” yang sejalan dengan keputusan PBB dan keputusan Liga Arab serta Organisasi Kerjasama Islam (OKI), menurut dia.



“Proses perdamaian seperti itu harus ditujukan untuk menciptakan negara Palestina yang berdaulat dan merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967 dan dengan ibu kota di Yerusalem Timur,” tegas Lavrov.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
4 Negara Anggota NATO...
4 Negara Anggota NATO yang Berdekatan dengan Rusia, Nomor 3 Paling Rawan Diinvasi
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
27 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved