Mengenal Unit Elite al-Radwan, Pasukan Khusus Hizbullah yang Membuat Israel Ketir-ketir
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Setelah serangan spektakuler pasukan khusus Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan yang memicu perang besar-besaran di Gaza sekarang ini, para pejabat Zionis ramai memperbincangkan tentang Unit Elite al-Radwan—pasukan khusus Hizbullah Lebanon.
Para pejabat Israel, sebagaimana diberitakan media-media berbahasa Ibrani, khawatir Unit Elite al-Radwan akan mengulang kesuksesan serangan 7 Oktober oleh Nukhba (pasukan khusus Hamas) yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menculik ratusan lainnya.
Media-media Israel, yang dikutip Lorient Today, Minggu (19/11/2023), memperkirakan Unit Elite al-Radwan terdiri dari 2.500 milisi terlatih. Pelatihan mereka diyakini diberikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Pasukan khusus Hizbullah itu telah memamerkan latihan militer kepada pers pada Mei 2023 di Lebanon selatan, mensimulasikan infiltrasi wilayah Israel dan memperlihatkan persenjataan militer yang mengesankan.
Pemimpin Unit Elite al-Radwan saat ini, Haytham Ali Tabatabai, dimasukkan dalam daftar orang yang dicari Amerika Serikat (AS) pada tahun 2016. Dia dinyatakan sebagai teroris.
Saat ini, Unit Elite al-Radwan dilaporkan ikut ambil bagian, bersama dengan unit Hizbullah lainnya, dalam serangan yang dipimpin Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel.
Dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang Israel telah berulang kali menyatakan keprihatinannya mengenai kekuatan rudal dan drone Hizbullah, dan setelah latihan militer baru-baru ini pada malam peringatan pembebasan Lebanon selatan, Tel Aviv mengubah pandangannya tentang kemampuan kelompok sekutu Iran tersebut.
Unit Elite Radwan sangat buruk bagi Israel sehingga Panglima Militer Herzi Halevi dalam pernyataannya yang bertujuan untuk meyakinkan warga bahwa Tel Aviv tidak takut dengan kekuatan ini mengatakan bahwa kekuatannya tidak boleh dilebih-lebihkan, namun dia menyiratkan kepada para pejabat tinggi betapa kuatnya unit tersebut dan militernya harus membentuk taktik untuk menghadapinya.
Dia memerintahkan angkatan bersenjata untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan unit tersebut sehingga mereka dapat menghadapinya jika terjadi konflik di masa depan.
Para pejabat Israel, sebagaimana diberitakan media-media berbahasa Ibrani, khawatir Unit Elite al-Radwan akan mengulang kesuksesan serangan 7 Oktober oleh Nukhba (pasukan khusus Hamas) yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menculik ratusan lainnya.
Media-media Israel, yang dikutip Lorient Today, Minggu (19/11/2023), memperkirakan Unit Elite al-Radwan terdiri dari 2.500 milisi terlatih. Pelatihan mereka diyakini diberikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Pasukan khusus Hizbullah itu telah memamerkan latihan militer kepada pers pada Mei 2023 di Lebanon selatan, mensimulasikan infiltrasi wilayah Israel dan memperlihatkan persenjataan militer yang mengesankan.
Pemimpin Unit Elite al-Radwan saat ini, Haytham Ali Tabatabai, dimasukkan dalam daftar orang yang dicari Amerika Serikat (AS) pada tahun 2016. Dia dinyatakan sebagai teroris.
Saat ini, Unit Elite al-Radwan dilaporkan ikut ambil bagian, bersama dengan unit Hizbullah lainnya, dalam serangan yang dipimpin Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel.
Dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang Israel telah berulang kali menyatakan keprihatinannya mengenai kekuatan rudal dan drone Hizbullah, dan setelah latihan militer baru-baru ini pada malam peringatan pembebasan Lebanon selatan, Tel Aviv mengubah pandangannya tentang kemampuan kelompok sekutu Iran tersebut.
Unit Elite Radwan sangat buruk bagi Israel sehingga Panglima Militer Herzi Halevi dalam pernyataannya yang bertujuan untuk meyakinkan warga bahwa Tel Aviv tidak takut dengan kekuatan ini mengatakan bahwa kekuatannya tidak boleh dilebih-lebihkan, namun dia menyiratkan kepada para pejabat tinggi betapa kuatnya unit tersebut dan militernya harus membentuk taktik untuk menghadapinya.
Dia memerintahkan angkatan bersenjata untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan unit tersebut sehingga mereka dapat menghadapinya jika terjadi konflik di masa depan.