5 Ketakutan Israel saat Perang Panjang Melawan Hamas di Gaza

Sabtu, 18 November 2023 - 19:19 WIB
loading...
A A A
“Israel adalah kekuatan pendudukan dan rakyat Palestina akan menghadapinya sebagai kekuatan pendudukan,” kata Dahlan di kantornya di Abu Dhabi, tempat dia tinggal sekarang. “Tidak ada pemimpin atau pejuang Hamas yang akan menyerah. Mereka akan meledakkan diri namun tidak akan menyerah.”

Dahlan mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab yang berpengaruh untuk memimpin pemerintahan pascaperang di Gaza. Namun dia mengatakan tidak seorang pun, terutama dia, yang ingin memerintah wilayah yang hancur dan hancur tanpa adanya jalur politik yang jelas.

“Saya belum melihat visi apa pun dari Israel, Amerika, atau komunitas internasional,” kata Dahlan seraya menyerukan agar Israel menghentikan perang dan memulai pembicaraan serius mengenai solusi dua negara.

4. Menduduki Gaza Jadi Kesalahan Besar

5 Ketakutan Israel saat Perang Panjang Melawan Hamas di Gaza

Foto/Reuters

Presiden AS Joe Biden memperingatkan Netanyahu pada hari Rabu bahwa menduduki Gaza akan menjadi 'kesalahan besar'. Sejauh ini, AS dan sekutunya belum melihat peta jalan yang jelas dari Israel mengenai strategi keluarnya dari Gaza selain tujuan yang dinyatakan untuk memberantas Hamas. Para pejabat AS mendesak Israel untuk mencapai tujuan-tujuan realistis dan rencana bagaimana mencapainya.

Pemerintah Israel tidak menanggapi permintaan komentar mengenai rencana pasca perang di Gaza. Operasi Israel di Gaza – yang diluncurkan sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober – sejauh ini telah menewaskan lebih dari 11.000 orang dan menyebabkan lebih dari 1 juta orang kehilangan tempat tinggal, menurut PBB dan Bulan Sabit Merah.

Meskipun bersikeras pada hak Israel untuk membela diri, beberapa pejabat AS khawatir bahwa tingginya korban sipil dapat menyebabkan radikalisasi lebih banyak warga Palestina, sehingga mendorong konflik baru.

5. Pejuang Baru Akan Terus Muncul

5 Ketakutan Israel saat Perang Panjang Melawan Hamas di Gaza

Foto/Reuters

Lebih dari puluhan warga Gaza yang diwawancarai oleh Reuters mengatakan invasi Israel melahirkan generasi pejuang baru. Abu Mohammad, 37, seorang pegawai negeri dari kamp pengungsi Jabalia, mengatakan dia lebih baik mati daripada menghadapi pendudukan Israel.

“Saya bukan Hamas tetapi di hari-hari perang, kita semua adalah satu bangsa, dan jika mereka menghabisi para pejuang, kami akan angkat senjata dan berperang,” katanya kepada Reuters, menolak menyebutkan nama lengkapnya karena takut akan pembalasan. “Israel mungkin menduduki Gaza, tapi mereka tidak akan pernah merasa aman, tidak untuk satu hari pun.”

(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1559 seconds (0.1#10.140)