Tersangka Penembakan Mematikan di Colorado Tertangkap

Jum'at, 03 November 2017 - 14:15 WIB
Tersangka Penembakan Mematikan di Colorado Tertangkap
Tersangka Penembakan Mematikan di Colorado Tertangkap
A A A
COLORADO - Tersangka penembakan fatal yang menewaskan tiga orang di dalam sebuah supermarket Walmart di Colorado, ditangkap Kamis pagi. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian setempat.

"Tersangka pembunuhan Walmart Scott Ostrem telah ditahan," kata Departemen Kepolisian Thornton di halaman Twitter resminya seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (3/11/2017).

Tersangka tertangkap 14 jam setelah tindakan kejinya terjadi sekitar pukul 06:00 Rabu malam di Thornton, pinggiran kota Denver, dan menewaskan tiga orang.

Tersangka diidentifikasi sebagai Scott Ostrem (47), yang digambarkan oleh saksi sebagai pembunuhan darah dingin. Polisi mengatakan bahwa dia berjalan ke pintu masuk selatan toko dan mulai menembak dengan pistol secara acak, lalu melarikan diri dari dengan sebuah mobil Mitsubishi merah.

Pada sebuah konferensi pers, juru bicara polisi Thornton Victor Avila mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang penangkapan tersebut. Ia mengatakan bahwa informasi dari warga telah membantu polisi untuk menemukan tempat tinggal tersangka.

"Polisi dan petugas penegak hukum federal lainnya mengintai daerah tersebut sepanjang malam dan menemukan Mitsubishi Mirage dengan pelat nomor Colorado di pagi hari," ungkap Avila.

Ia menambahkan bahwa lalu lintas pagi di depan tersangka menghentikannya untuk melarikan diri, membiarkan petugas menangkapnya di dalam mobil, sekitar satu blok dari apartemennya.

Avila mengatakan kepada wartawan sebelumnya bahwa Ostrem tidak berkata apa-apa saat melepaskan tembakan ke supermarket. Sejauh ini, polisi tidak tahu motifnya tapi tidak ada indikasi terkait teror.

"Dari apa yang kita miliki saat ini tampaknya penembakan acak. Ini adalah dunia gila yang kita tinggali," cetus Avila.

"Dia berjalan dengan sangat acuh tak acuh dengan tangannya di saku, mengangkat senjata dan mulai menembak, lalu dia berbalik dan berjalan keluar dari toko," katanya.

Avila menegaskan bahwa Ostrem memiliki sejarah kriminal minor.

The Denver Post melaporkan bahwa catatan pengadilan menunjukkan bahwa Ostrem ditangkap pada tahun 2013 untuk menyetir dengan ugal-ugalan dan mengajukan kebangkrutan dua tahun kemudian.

Avila juga menjelaskan mengapa polisi membutuhkan waktu hingga 5 jam setelah penembakan untuk mengetahui bahwa pelaku masih berada di TKP. Menurutnya, polisi harus menjaga keselamatan orang lain di tempat kejadian terlebih dahulu, dan kemudian memeriksa rekaman monitor dan menggunakan database untuk mengidentifikasi siapa si pelaku.

Denver Post mengutip kata-kata Avila yang mengatakan bahwa ketika pria bersenjata itu melepaskan tembakan, sebagian besar pembeli di dalam supermarket menjerit dan berlari untuk berlindung, namun yang lain mengeluarkan pistol mereka sendiri.

Tidak ada lagi tembak-menembak antara pria bersenjata dan pembeli, namun mereka yang menarik senjata menunda penyelidikan karena pihak berwenang harus mengidentifikasi penyerang yang sebenarnya dan memastikan tidak ada lagi penembak.

Insiden penembakan tersebut memicu gelombang usulan baru untuk mengendalikan senjata di media sosial.

Negara bagian Colorado menjadi saksi penembakan massal pada bulan Juli 2012. Dua belas orang terbunuh dan 59 lainnya luka-luka di Aurora, sebuah pinggiran kota 16 km di sebelah timur Denver, di mana seorang bersenjata masuk ke sebuah teater yang penuh sesak dan menghujani penonton dengan peluru.

Menurut organisasi non-profit Gun Violence Archive, telah terjadi 299 insiden penembakan massal sepanjang tahun ini di AS.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2763 seconds (0.1#10.140)