Ramalan Sheikh Yassin Negara Israel Lenyap 2027 dan 3 Tanda-tandanya
loading...
A
A
A
Sejauh ini sudah lebih dari 11.000 warga Palestina di Gaza tewas akibat pengeboman Israel yang nyaris tanpa henti sejak 7 Oktober lalu.
"Dengarkan nada publik–dan di balik pintu itu akan sedikit lebih eksplisit,” kata Barak.
“Kami kehilangan opini publik di Eropa dan dalam satu atau dua minggu kami akan mulai kehilangan pemerintahan di Eropa,” ujarnya.
“Dan setelah seminggu berikutnya, perselisihan dengan Amerika akan muncul ke permukaan,” imbuhnya.
Israel telah tercekik utang sekitar 30 miliar shekel (USD7,8 miliar atau lebih dari Rp121 triliun) sejak dimulainya perang melawan Hamas di Gaza pada 7 Oktober.
Kementerian Keuangan Israel mengungkap besaran utang yang tidak biasa tersebut awal pekan ini. Menurut kementerian tersebut, USD4,1 miliar dari jumlah tersebut merupakan utang dalam mata uang dolar yang diperoleh dari penerbitan di pasar internasional.
Pada hari Senin, Kementerian Keuangan Israel mengumumkan utang lagi USD957 juta di pasar lokal dalam lelang obligasi mingguannya.
Pemerintah Israel telah meningkatkan pengeluaran secara signifikan untuk mendanai militer dan memberi kompensasi kepada bisnis di dekat perbatasan dengan Gaza, serta keluarga para korban.
Semua ini telah menyebabkan rekor defisit anggaran, yang bulan lalu membengkak menjadi USD6 miliar, peningkatan lebih dari tujuh kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Krisis ekonomi juga diderita negara sponsor utama Israel; Amerika Serikat (AS). Layanan pemerintah federal Amerika belum lama ini nyaris tutup atau shutdown karena Parlemen menolak pendanaan Amerika untuk Ukraina guna membiayai perangnya melawan Rusia.
"Dengarkan nada publik–dan di balik pintu itu akan sedikit lebih eksplisit,” kata Barak.
“Kami kehilangan opini publik di Eropa dan dalam satu atau dua minggu kami akan mulai kehilangan pemerintahan di Eropa,” ujarnya.
“Dan setelah seminggu berikutnya, perselisihan dengan Amerika akan muncul ke permukaan,” imbuhnya.
3. Tercekik Utang untuk Danai Perang Gaza
Israel telah tercekik utang sekitar 30 miliar shekel (USD7,8 miliar atau lebih dari Rp121 triliun) sejak dimulainya perang melawan Hamas di Gaza pada 7 Oktober.
Kementerian Keuangan Israel mengungkap besaran utang yang tidak biasa tersebut awal pekan ini. Menurut kementerian tersebut, USD4,1 miliar dari jumlah tersebut merupakan utang dalam mata uang dolar yang diperoleh dari penerbitan di pasar internasional.
Pada hari Senin, Kementerian Keuangan Israel mengumumkan utang lagi USD957 juta di pasar lokal dalam lelang obligasi mingguannya.
Pemerintah Israel telah meningkatkan pengeluaran secara signifikan untuk mendanai militer dan memberi kompensasi kepada bisnis di dekat perbatasan dengan Gaza, serta keluarga para korban.
Semua ini telah menyebabkan rekor defisit anggaran, yang bulan lalu membengkak menjadi USD6 miliar, peningkatan lebih dari tujuh kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Krisis ekonomi juga diderita negara sponsor utama Israel; Amerika Serikat (AS). Layanan pemerintah federal Amerika belum lama ini nyaris tutup atau shutdown karena Parlemen menolak pendanaan Amerika untuk Ukraina guna membiayai perangnya melawan Rusia.