Sniper Israel Bidik Orang-orang di RS al-Shifa, 200 Mayat Ditelantarkan
loading...
A
A
A
Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, dokter Ashraf Al Qidra, yang juga berada di dalam RS al-Shifa, mengatakan kepada The National bahwa tank-tank ditempatkan di luar RS dan orang-orang takut untuk membuka jendela.
“Jika ada yang menaruh kepalanya di luar jendela, dia ditembak. Kita berada dalam lingkaran kematian,” katanya melalui telepon ketika suara drone dan ledakan terdengar di latar belakang.
“Kami tidak memiliki internet, kalau tidak kami akan menunjukkan kepada dunia kengerian yang kami lihat.”
Beberapa bagian rumah sakit telah diserang, imbuh Salmiyah, termasuk unit perawatan intensif, departemen kardiologi, bangsal bersalin dan klinik rawat inap eksternal.
Menurutnya, generator utama dan sumur air juga terkena dampaknya.
“Orang-orang sekarat, dan saya tidak bisa menatap mata siapa pun,” katanya.
Para pasien, termasuk bayi baru lahir yang berada di inkubator, meninggal karena pemadaman listrik dan kekurangan oksigen dalam botol.
“Tiga puluh dua orang, termasuk bayi dan korban luka, meninggal dalam tiga hari terakhir,” kata Al Qidra.
Dia mengatakan setidaknya 36 bayi lainnya berada dalam risiko besar karena kurangnya listrik.
"Pejabat rumah sakit sedang berupaya mengatur apa yang diperkirakan sekitar 200 penguburan di kuburan massal," katanya.
“Jika ada yang menaruh kepalanya di luar jendela, dia ditembak. Kita berada dalam lingkaran kematian,” katanya melalui telepon ketika suara drone dan ledakan terdengar di latar belakang.
“Kami tidak memiliki internet, kalau tidak kami akan menunjukkan kepada dunia kengerian yang kami lihat.”
Beberapa bagian rumah sakit telah diserang, imbuh Salmiyah, termasuk unit perawatan intensif, departemen kardiologi, bangsal bersalin dan klinik rawat inap eksternal.
Menurutnya, generator utama dan sumur air juga terkena dampaknya.
“Orang-orang sekarat, dan saya tidak bisa menatap mata siapa pun,” katanya.
Para pasien, termasuk bayi baru lahir yang berada di inkubator, meninggal karena pemadaman listrik dan kekurangan oksigen dalam botol.
“Tiga puluh dua orang, termasuk bayi dan korban luka, meninggal dalam tiga hari terakhir,” kata Al Qidra.
Dia mengatakan setidaknya 36 bayi lainnya berada dalam risiko besar karena kurangnya listrik.
"Pejabat rumah sakit sedang berupaya mengatur apa yang diperkirakan sekitar 200 penguburan di kuburan massal," katanya.