Puluhan Raja Akan Beri Penghormatan Terakhir untuk Bhumibol

Rabu, 25 Oktober 2017 - 13:58 WIB
Puluhan Raja Akan Beri Penghormatan Terakhir untuk Bhumibol
Puluhan Raja Akan Beri Penghormatan Terakhir untuk Bhumibol
A A A
BANGKOK - Prosesi kremasi jenazah Raja Bhumibol Adulyadej akan menjadi momen terakhir masyarakat Thailand dan dunia internasional untuk memberikan penghormatan. Jelang puncak prosesi yang rencananya digelar besok, ribuan masyarakat Negeri Gajah Putih tersebut sudah berduyun-duyun ke Kota Bangkok.

Selain masyarakat Thailand, sejumlah perwakilan Negara-negara sahabat juga akan hadir. Tidak kurang dari 42 perwakilan negara meliputi kepala negara dan raja dijadwalkan mengikuti langsung prosesi kremasi.

Sebanyak 18 negara juga akan diwakili wakil kepala negara atau utusan khusus. Di antara raja yang akan hadiri, yakni Ratu Silvia dari Swedia, Ratu Maxima (Belanda), Ratu Mathilde (Belgia), dan Ratu Sofia (Spanyol). Ada juga putra mahkota Frederik (Denmark), putra mahkota Haakon Magnus (Norwegia), Pangeran Andrew (Inggris), Pangeran Akishino, dan Pangeran Thani bin Hamad bin Khalifa Al-Thani. Adapun dari Indonesia yang mewakili adalah mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Diperkirakan 250.000 warga akan memadati Bangkok pada puncak prosesi tersebut. Berdasarkan pantauan, suasana menyambut prosesi kremasi Raja Bhumibol sudah terasa. Ribuan warga sudah berkerumun menunggu screening keamanan di titik pemeriksaan di Sanam Luang yang akan dibuka pagi ini. Mereka berharap mendapatkan barisan sedekat mungkin dengan situs kremasi.

Walau pun hujan deras sempat mengguyur, hal itu tidak melunturkan semangat mereka. Beberapa orang mengaku sudah tiba di dekat lokasi sejak Senin (23/10) sore. Mereka membawa bekal sendiri, seperti pakaian, jas hujan, terpal plastik, minuman, hingga sirup obat batuk.

Mereka ingin sekali menyaksikan Raja Bhumibol diangkat kembali menuju surga, mengingat beliau dianggap sebagai manusia setengah dewa. Banyak hotel di kawasan sekitar yang juga di-booking penuh sampai akhir Oktober, terutama hotel yang berada di Jalan Khao San, Phra Sumen, Ratchadamnoen, Phra Arthit, dan Lan Luang. Mereka yang tidak menginap di hotel juga tidak cemas karena dipersilakan warga lokal menggunakan kamar mereka.

Panglima militer Thailand, Jenderal Chalermchai Sittisad mengatakan, Raja Maha Vajiralongkorn merasa prihatin dengan kondisi masyarakat yang berada di sekitar lokasi karena mereka berada diarea terbuka. Raja Vajiralongkorn meminta pemerintah, tentara Thailand, dan organisasi terkait menyediakan fasilitas yang memadai.

"Kami berencana menghamparkan tikar karet atau kasur untuk mengurangi panas," ujar Chalerm chai dikutip Bangkok Post.

Raja Vajiralongkorn juga menginstruksikan otoritas terkait memperlakukan masyarakat dengan baik dan tidak menerapkan regulasi terlalu ketat yang akan membuat warga menjadi tidak nyaman. Perhatian Raja Vajirlongkorn tersebut diungkapkan setelah pemerintah memperketat keamanan yang menyebabkan akses publik menjadi terbatas. Pewaris takhta Bhumibol itu juga meminta dibukanya ruang yang lebih luas bagi masyarakat di Sanam Luang sehingga mereka bisa menyaksikan peringatan ini dari dekat.

Kepala Polisi Bangkok, Chan thep Sesawech, mengaku tidak mendapatkan perintah langsung dari Raja Vajir longkorn. Namun, polisi sudah memberikan ruang tambahan. "Kewajiban Polisi Metropolitan Bangkok ialah mengayomi masyarakat yang berkumpul di Sanam Luang untuk semua aspek," katanya dilansir Khaosod.

Sesuai dengan aturan yang di keluarkan pemerintah, masyarakat dilarang membawa payung, kacamata, kipas tangan, dan casing handphone berwarna. Mereka harus mengenakan pakaian dan aksesori serba hitam. Mereka juga dilarang mengambil foto selfie atau berteriak "Panjang Umur Raja!” ketika prosesi kremasi bergulir.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4401 seconds (0.1#10.140)