Rishi Sunak Reshufle Kabinet, Eks PM Inggris Jadi Menteri Luar Negeri
loading...
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak melakukan reshuffle kabinet dengan sejumlah kejutan didalamnya. Ia mengangkat mantan PM Inggris David Cameron sebagai Menteri Luar Negeri dan memecat Menteri Dalam Negeri Suella Braverman.
Pemecatan Braverman mengawali perombakan kabinet besar-besaran setelah dalam sebuah artikel ia menuduh kepolisian Inggris bias dalam mengawasi aksi protes. Ia dituduh memicu ketegangan menjelang aksi protes di London.
Dalam sebuah pernyataan, Braverman mengatakan: "Saya akan mengatakan lebih banyak hal pada waktunya," seperti dikutip dari BBC, Selasa (14/11/2023).
Ini terang saja menimbulkan spekulasi bahwa dia mungkin menimbulkan masalah bagi kepemimpinan.
Braverman kehilangan pekerjaannya setelah berhari-hari terjadi badai politik ketika dia menulis artikel untuk surat kabar Times, menuduh polisi menerapkan "standar ganda", dengan mengambil sikap yang lebih keras terhadap demonstrasi sayap kanan.
Belakangan diketahui bahwa Braverman telah menolak permintaan Downing Street untuk mengurangi volume artikel tersebut.
Partai Buruh, Partai Demokrat Liberal dan beberapa anggota parlemen Partai Tory telah menyerukan agar Braverman dipecat.
Menteri Dalam Negeri bayangan Yvette Cooper mengatakan tindakan Nyonya Braverman "sangat tidak bertanggung jawab" dan mengobarkan ketegangan, sehingga membuat tugas polisi semakin sulit.
Pemecatan Braverman mengawali perombakan kabinet besar-besaran setelah dalam sebuah artikel ia menuduh kepolisian Inggris bias dalam mengawasi aksi protes. Ia dituduh memicu ketegangan menjelang aksi protes di London.
Dalam sebuah pernyataan, Braverman mengatakan: "Saya akan mengatakan lebih banyak hal pada waktunya," seperti dikutip dari BBC, Selasa (14/11/2023).
Ini terang saja menimbulkan spekulasi bahwa dia mungkin menimbulkan masalah bagi kepemimpinan.
Braverman kehilangan pekerjaannya setelah berhari-hari terjadi badai politik ketika dia menulis artikel untuk surat kabar Times, menuduh polisi menerapkan "standar ganda", dengan mengambil sikap yang lebih keras terhadap demonstrasi sayap kanan.
Belakangan diketahui bahwa Braverman telah menolak permintaan Downing Street untuk mengurangi volume artikel tersebut.
Partai Buruh, Partai Demokrat Liberal dan beberapa anggota parlemen Partai Tory telah menyerukan agar Braverman dipecat.
Menteri Dalam Negeri bayangan Yvette Cooper mengatakan tindakan Nyonya Braverman "sangat tidak bertanggung jawab" dan mengobarkan ketegangan, sehingga membuat tugas polisi semakin sulit.