PBB: Jika Ada Neraka di Bumi Sekarang, Itu adalah Gaza Utara
loading...
A
A
A
JENEWA - Juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) Jens Laerke menegaskan jika ada neraka di bumi saat ini, namanya adalah Gaza utara.
Pernyataan tersebut disampaikan pada konferensi pers yang diadakan Laerke pada Jumat (10/11/2023) di kantor PBB di Jenewa, Swiss.
Laerke berbicara tentang memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung, yang telah menjadi sasaran agresi Israel yang menghancurkan selama 35 hari.
Dia menunjukkan, masuknya truk bantuan PBB ke Gaza selatan terbatas, mengacu pada wilayah dengan populasi lebih besar.
“Kami tidak dapat berkendara ke utara pada saat ini, yang tentu saja sangat membuat frustrasi karena kami tahu masih ada beberapa ratus ribu orang yang masih tinggal di utara,” ungkap dia.
“Jika ada neraka di bumi saat ini, maka namanya adalah Gaza bagian utara,” ungkap dia.
Dia menambahkan, “Ini adalah kehidupan yang penuh ketakutan di siang hari dan kegelapan di malam hari, dan apa yang Anda katakan kepada anak-anak Anda dalam situasi seperti ini? Hampir tidak dapat dibayangkan bahwa api yang mereka lihat di langit bertujuan untuk membunuh mereka.”
Selama 35 hari terakhir, tentara penjajahan Israel telah melancarkan agresi terhadap Gaza, di mana mereka menghancurkan lingkungan permukiman di atas kepala penduduknya.
Lebih dari 11.000 warga Palestina telah menjadi martir, termasuk 4.412 anak-anak dan 2.918 wanita serta lebih dari 26.000 orang terluka.
Tak hanya di Jalur Gaza, menurut sumber resmi, 183 warga Palestina telah menjadi martir dan 2.280 orang ditangkap di Tepi Barat.
Pernyataan tersebut disampaikan pada konferensi pers yang diadakan Laerke pada Jumat (10/11/2023) di kantor PBB di Jenewa, Swiss.
Laerke berbicara tentang memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung, yang telah menjadi sasaran agresi Israel yang menghancurkan selama 35 hari.
Dia menunjukkan, masuknya truk bantuan PBB ke Gaza selatan terbatas, mengacu pada wilayah dengan populasi lebih besar.
“Kami tidak dapat berkendara ke utara pada saat ini, yang tentu saja sangat membuat frustrasi karena kami tahu masih ada beberapa ratus ribu orang yang masih tinggal di utara,” ungkap dia.
“Jika ada neraka di bumi saat ini, maka namanya adalah Gaza bagian utara,” ungkap dia.
Dia menambahkan, “Ini adalah kehidupan yang penuh ketakutan di siang hari dan kegelapan di malam hari, dan apa yang Anda katakan kepada anak-anak Anda dalam situasi seperti ini? Hampir tidak dapat dibayangkan bahwa api yang mereka lihat di langit bertujuan untuk membunuh mereka.”
Selama 35 hari terakhir, tentara penjajahan Israel telah melancarkan agresi terhadap Gaza, di mana mereka menghancurkan lingkungan permukiman di atas kepala penduduknya.
Lebih dari 11.000 warga Palestina telah menjadi martir, termasuk 4.412 anak-anak dan 2.918 wanita serta lebih dari 26.000 orang terluka.
Tak hanya di Jalur Gaza, menurut sumber resmi, 183 warga Palestina telah menjadi martir dan 2.280 orang ditangkap di Tepi Barat.
(sya)