WHO Tak Bisa Hubungi Koordinator di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Minggu, 12 November 2023 - 15:30 WIB
loading...
WHO Tak Bisa Hubungi...
Pasien dan pengungsi dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, Jalur Gaza. Foto/who
A A A
JENEWA - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan WHO telah kehilangan kontak dengan titik fokusnya di rumah sakit Al-Shifa di Gaza saat pertempuran pecah di dekat fasilitas medis itu.

“WHO telah kehilangan kontak dengan titik fokusnya di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, di tengah laporan mengerikan bahwa rumah sakit tersebut menghadapi serangan berulang kali. Ada laporan beberapa dari mereka yang melarikan diri dari rumah sakit telah ditembak, terluka, atau terbunuh,” ungkap Ghebreyesus di X.

Sebelumnya, kantor berita Iran di Tasnim mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan pusat medis Al-Shifa di Gaza tidak memiliki aliran listrik dan pasukan Israel menembaki daerah sekitar rumah sakit tersebut.

Rumah Sakit Al-Shifa merupakan kompleks medis terbesar di Gaza.

“Ketika laporan mengerikan mengenai rumah sakit yang menghadapi serangan berulang terus bermunculan, kami berasumsi kontak kami bergabung dengan puluhan ribu pengungsi dan meninggalkan daerah tersebut,” tulis pernyataan WHO di X.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berulang kali mengklaim pejuang Hamas menggunakan Rumah Sakit Al-Shifa sebagai pusat komando utama mereka dan telah membangun jaringan terowongan dan bunker yang luas di bawah fasilitas tersebut.



Menurut beberapa laporan, invasi darat sebagian terfokus pada sekeliling gedung, meskipun militer Israel menolak mengomentari operasi tempur yang sedang berlangsung.

“Laporan terakhir mengatakan rumah sakit itu dikelilingi oleh tank. Staf melaporkan kekurangan air bersih dan risiko fungsi-fungsi penting yang tersisa, termasuk ICU, ventilator, dan inkubator, yang akan segera ditutup karena kekurangan bahan bakar, sehingga membahayakan nyawa pasien,” papar pernyataan WHO.

“Ada laporan beberapa orang yang melarikan diri dari rumah sakit telah tertembak, terluka dan bahkan terbunuh,” ungkap WHO.

WHO menambahkan, “Keprihatinan besar terhadap keselamatan petugas kesehatan, ratusan pasien yang sakit dan terluka, termasuk bayi yang memerlukan alat bantu hidup dan orang-orang yang masih berada di dalam rumah sakit.”

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1412 seconds (0.1#10.140)