Korut Tolak Diplomasi Sampai Bisa Serang Pantai Timur AS

Rabu, 18 Oktober 2017 - 13:25 WIB
Korut Tolak Diplomasi Sampai Bisa Serang Pantai Timur AS
Korut Tolak Diplomasi Sampai Bisa Serang Pantai Timur AS
A A A
SEOUL - Seorang pejabat Korea Utara (Korut) menegaskan kembali komitmen Pyongyang untuk mengembangkan rudal balistik antar benua jarak jauh yang mampu mencapai sampai ke pantai Timur daratan Amerika Serikat (AS). Ia mengatakan bahwa negara nakal tersebut saat ini tidak tertarik pada diplomasi dengan AS sampai mencapai tujuan itu.

"Korea Utara tidak mengesampingkan diplomasi, tapi sebelum kita dapat melakukan diplomasi dengan administrasi Trump, kami ingin mengirim pesan yang jelas bahwa DPRK memiliki kemampuan pertahanan dan ofensif yang andal untuk melawan agresi apapun dari Amerika Serikat," pejabat tersebut menggunakan sebutan resmi Korut seperti dikutip dari CNN, Rabu (18/10/2017).

Komentar tersebut menawarkan tantangan serius kepada AS dan pemerintahan Trump yang telah menawarkan beragam pesan terkait upaya diplomatik dengan Korut.

Pejabat Korut mengatakan kepada CNN bahwa diperlukan dua langkah tambahan untuk mencapai mendapatkan rudal balistik antara benua (ICBM) yang andal.

Satu langkah adalah ledakan nuklir di atas tanah, seperti yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong-ho di PBB bulan lalu. Kala itu, Yong-ho menyebut pemimpin Korut Kim Jong-un mempertimbangkan untuk meledakkan bom hidogren sebagai balasan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya di atas Pasifik. Pernyataan itu sebagai reaksi atas pidato Trump yang mengancam untuk menghancurkan Korut.

"Langkah lainnya adalah pengujian ICBM jarak jauh yang mampu mencapai GUam, dan lebih jauh lagi," kata pejabat tersebut.

Pekan lalu, media Korut memperbarui ancaman untuk meluncurkan rudal ke wilayah AS di Guam. Mereka memperingatkan bahwa langkah sembrono oleh AS akan memaksa Pyongyang untuk mengambil tindakan.

Korut pertama kali mengatakan bahwa pihaknya sedang memeriksa sebuah rencana untuk menargetkan pulau Pasifik tersebut pada bulan Agustus lalu. Ancaman itu meluncur setelah Trump memperingatkan Korut akan "menghadapi api dan kemarahan seperti yang belum pernah terjadi di dunia" setelah sebuah penilaian intelijen AS bahwa Korut telah menghasilkan sebuah miniatur hulu ledak nuklir.

"Kedua langkah tersebut diperlukan agar DPRK dapat mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah Trump bahwa mereka memiliki penghambat nuklir yang efektif," ucap pejabat Korut tersebut.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa jangka waktu satu atau kedua tes ini mungkin bertepatan dengan latihan angkatan laut AS-Korsel, yang dimulai Senin dan akan berlangsung selama sepuluh hari, atau mungkin bersamaan dengan kunjungan Trump ke Asia bulan depan.

Latihan militer gabungan sangat menyebalkan ke Pyongyang. Pemerintah Korut memandang mereka sebagai gladi resik untuk invasi - bahkan meski AS bersikeras bahwa mereka murni defensif.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4804 seconds (0.1#10.140)