Tiga Orang Tewas Saat Badai Ophelia Hantam Irlandia

Selasa, 17 Oktober 2017 - 10:57 WIB
Tiga Orang Tewas Saat...
Tiga Orang Tewas Saat Badai Ophelia Hantam Irlandia
A A A
DUBLIN - Sisa-sisa Badai Ophelia menghantam Irlandia dengan hembusan angin hingga 80 mph pada hari Senin. Setidaknya tiga orang tewas, pelarangan terbang, sekolah-sekolah ditutup dan pemadaman listrik secara luas.

Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, mendesak warganya untuk tinggal di dalam rumah sampai badai berlalu. Puluhan ribu rumah tanpa listrik dan militer berada dalam kondisi siaga. Kekuatan hembusan angin disebut sama seperti 30 tahun lalu dalam sebuah sebuah peristiwa cuaca yang dijuluki "Badai tahun 1987" yang melanda Inggris selatan.

"Ini adalah badai yang sangat berbahaya. Terakhir kali ada badai yang parah ini, 11 nyawa hilang," kata Varadkar, mengacu pada badai Debbie, yang melanda Irlandia pada tahun 1961 seperti dikutip dari France24, Selasa (17/10/2017).

Meskipun Ophelia telah diturunkan menjadi siklon pasca-tropis, Kelompok Koordinasi Darurat Nasional terahadap Cuaca Parah Irlandia memperingatkan bahwa badai masih belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kondisi yang mengancam jiwa secara serius.

Layanan cuaca Irlandia, Met Eireann, menggambarkan badai sebagai badai paling kuat yang pernah ada sejauh ini di timur Atlantik.

Peramal memperingatkan puing-puing terbang, seperti genting yang ditiup dari atap. Gelombang besar di sekitar pesisir melemparkan pasir dan batu ke jalan pesisir, pinggir laut dan properti.

Peringatan badai berlaku untuk Irlandia Utara, sebagian Wales dan bagian barat Inggris. Pesawat-pesawat dilarang terbang beberapa lokasi di Kepulauan Inggris.

Sebanyak 130 penerbangan dibatalkan di Bandara Dublin, sementara larangan serupa juga berlaku di Bandara Manchester. Beberapa penerbangan ke bandara Inggris juga dialihkan.

Pihak berwenang memperingatkan siapa pun yang memiliki rencana perjalanan untuk menghubungi perusahaan penerbangan mereka.

Di bagian Inggris dan wilayah Brittany di Prancis, langit berubah menjadi warna menakutkan saat angin Ophelia membawa campuran pasir dari Sahara dan partikel-partikel dari kebakaran hutan di Spanyol dan Portugal. Di media sosial, orang-orang memasang foto-foto landmark London dari langit kuning-oranye.

Sebuah kelompok nirlaba yang menyediakan layanan menyelamatkan nyawa di sekitar Kepulauan Inggris memperingatkan orang agar menjauh dari laut dan pantai.

"Perairan pesisir sangat berbahaya dan tidak dapat diprediksi, dengan ombak besar dan gelombang membengkak menjadi risiko utama," kata Matt Crofts, manajer penyelamat untuk Royal National Lifeboat Institution.

Crofts menyatakan menyaksikan ombak menerjang tidak sepadan dengan risiko terserang ombak besar yang dengan mudah. "Laut jauh lebih kuat daripada yang Anda pikirkan dan peluang bertahan hidup Anda sangat tipis jika Anda terseret ke dalam gelombang," katanya.

Penerbangan dan feri dibatalkan di beberapa bagian Skotlandia. Pemerintah Irlandia mengatakan bahwa sekolah dan perguruan tinggi akan tetap tutup, dan Otoritas Pendidikan Irlandia Utara mengatakan hal yang sama.

Saat badai bergerak menuju Irlandia Utara, para pekerja menutup Jembatan Perdamaian di Londonderry dengan tas tangan dan karung pasir, menutupnya sebagai tindakan pencegahan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)