Saat Barat Lindungi Zionis, Pemuda Palestina Pilih Melawan Israel dengan Tidak Kabur dari Gaza

Sabtu, 11 November 2023 - 15:08 WIB
loading...
A A A
Sebagai seorang yang menganjurkan perlawanan damai, Qafesha menjelaskan bahwa dia memahami mengapa sebagian warga Palestina memilih jalur perlawanan bersenjata.

“Hal ini terjadi karena warga Palestina telah kehilangan kepercayaan terhadap komunitas internasional dalam menyelesaikan penjajahan ini. Saya pikir pemerintah Israel harus disalahkan, karena ketika mereka mempunyai kesempatan memberikan solusi kepada Palestina, mereka berbalik melawan Palestina, mengabaikan kami. Mereka seharusnya disalahkan atas semua yang terjadi di sini," tegas dia.

Pada 5 November 2023, Israel mengumumkan pasukan daratnya maju jauh ke utara Jalur Gaza, hingga ke pantai, yang secara efektif membagi Gaza menjadi dua bagian.

Pasukan Pertahanan Israel mendesak warga Gaza untuk mengungsi dari utara ke selatan, berjanji menjaga “koridor” evakuasi tetap terbuka.

“Banyak warga Palestina memilih tinggal di rumah dan mati. Tapi mereka tidak ingin meninggalkan rumah dan menjadi pengungsi lagi. Kami tidak ingin pergi ke mana pun. Saat kami ke Mesir, kami ingin melakukan perjalanan yang menyenangkan dan kembali. Kami tidak ingin pergi,” ungkap Qafesha.

Aktivis tersebut menjelaskan, memilih tetap tinggal di rumah sudah merupakan bentuk perlawanan warga Palestina.

“Bagi warga Palestina, berada di tanah ini dan memilih tidak pergi adalah semacam perlawanan. Anda tidak perlu melakukan apa pun atau mengatakan Anda menolak. Tinggal di rumah dan terus hidup adalah bentuk perlawanan. Itu sebabnya seluruh warga Palestina menentang pendudukan Israel karena mereka menolak untuk pergi,” pungkas Qafesha.

(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1716 seconds (0.1#10.140)