Jihad Islam di Gaza Siap Bebaskan 2 Sandera Israel karena Alasan Kemanusiaan
loading...
A
A
A
GAZA - Kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) pada Kamis mengumumkan bahwa pihaknya siap membebaskan dua sandera asal Israel karena alasan kemanusiaan dan medis.
PIJ merilis sebuah video yang menunjukkan dua sandera—seorang wanita tua dan seorang anak laki-laki. Keduanya termasuk di antara ratusan sandera yang ditangkap oleh para milisi bersenjata yang menyerang Israel pada 7 Oktober lalu.
Kelompok itu mengatakan kedua sandera akan dibebaskan setelah kondisi yang sesuai terpenuhi. Namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Juru bicara militer Israel Richard Hecht mengecam video PIJ tersebut, menyebutnya sebagai “terorisme psikologis”.
Pada 7 Oktober lalu, Hamas meluncurkan serangan besar ke Israel selatan, menewaskan lebih dari 1.400 orang, dan ratusan lainnya diculik. Belakangan, PIJ mengaku ambil bagian dalam serangan besar tersebut.
Sebagian besar dari ratusan sandera berada di tangan Hamas, namun PIJ—sebuah kelompok militan kecil di Gaza yang bersekutu dengan Hamas—mengatakan sebelumnya bahwa mereka menahan setidaknya 30 orang.
Israel kemudian merespons dengan mendeklarasikan perang besar-besaran melawan Hamas. Militer Israel telah membombardir Gaza nyaris tanpa henti, dan kini sedang meluncurkan invasi darat. Lebih dari 10.000 orang Palestina di Gaza tewas sejak perang dimulai.
Dalam video yang dirilis PIJ, sebagaimana dikutip Al-Arabiya, Jumat (10/11/2023), wanita lanjut usia tersebut mengaku merindukan anak-anaknya. “Saya harap saya bisa bertemu denganmu minggu depan. Kami bahagia dan sehat dan kami ingin semua orang bahagia,” katanya sambil duduk di kursi roda.
Video tersebut adalah video ketiga tentang sandera yang dibebaskan oleh kelompok militan Gaza, yang sejauh ini telah membebaskan empat sandera—dua sandera terakhir adalah kedua wanita berusia 85 tahun yang kembali ke Israel pada 23 Oktober.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
PIJ merilis sebuah video yang menunjukkan dua sandera—seorang wanita tua dan seorang anak laki-laki. Keduanya termasuk di antara ratusan sandera yang ditangkap oleh para milisi bersenjata yang menyerang Israel pada 7 Oktober lalu.
Kelompok itu mengatakan kedua sandera akan dibebaskan setelah kondisi yang sesuai terpenuhi. Namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Juru bicara militer Israel Richard Hecht mengecam video PIJ tersebut, menyebutnya sebagai “terorisme psikologis”.
Pada 7 Oktober lalu, Hamas meluncurkan serangan besar ke Israel selatan, menewaskan lebih dari 1.400 orang, dan ratusan lainnya diculik. Belakangan, PIJ mengaku ambil bagian dalam serangan besar tersebut.
Sebagian besar dari ratusan sandera berada di tangan Hamas, namun PIJ—sebuah kelompok militan kecil di Gaza yang bersekutu dengan Hamas—mengatakan sebelumnya bahwa mereka menahan setidaknya 30 orang.
Israel kemudian merespons dengan mendeklarasikan perang besar-besaran melawan Hamas. Militer Israel telah membombardir Gaza nyaris tanpa henti, dan kini sedang meluncurkan invasi darat. Lebih dari 10.000 orang Palestina di Gaza tewas sejak perang dimulai.
Dalam video yang dirilis PIJ, sebagaimana dikutip Al-Arabiya, Jumat (10/11/2023), wanita lanjut usia tersebut mengaku merindukan anak-anaknya. “Saya harap saya bisa bertemu denganmu minggu depan. Kami bahagia dan sehat dan kami ingin semua orang bahagia,” katanya sambil duduk di kursi roda.
Video tersebut adalah video ketiga tentang sandera yang dibebaskan oleh kelompok militan Gaza, yang sejauh ini telah membebaskan empat sandera—dua sandera terakhir adalah kedua wanita berusia 85 tahun yang kembali ke Israel pada 23 Oktober.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(mas)