Hamas Ingin Perang Permanen dengan Israel, Ini Misinya
loading...
A
A
A
DOHA - Para pemimpin tinggi Hamas mengeklaim tidak berminat untuk memerintah Jalur Gaza atau pun memperbaiki kehidupan lebih dari 2 juta penduduknya, yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan yang parah.
Sebaliknya, mereka ingin terlibat dalam perang permanen dengan Israel untuk menopang perjuangan Palestina yang hingga kini masih diduduki.
Dalam serangkaian wawancara dengan New York Times, Khalil al-Hayya, anggota badan pimpinan tertinggi Hamas, membela serangan mengejutkan kelompok tersebut pada 7 Oktober terhadap Israel, sehingga memicu respons besar-besaran militer Zionis.
Al-Hayya mengungkap misi perang dengan Israel sekarang ini adalah mengangkat masalah Palestina, yang menurutnya mulai dilupakan oleh dunia internasional.
“Kami berhasil membawa kembali masalah Palestina ke meja perundingan, dan sekarang tidak ada seorang pun di kawasan ini yang merasa tenang,” katanya, yang berbicara dari Qatar.
Mengutip laporan New York Times, Kamis (9/11/2023), para petinggi Hamas juga menyatakan sedikit keinginannya untuk memerintah Gaza atau menyediakan layanan penting bagi rakyatnya.
“Saya berharap keadaan perang dengan Israel akan menjadi permanen di seluruh perbatasan dan dunia Arab akan mendukung kami,” kata Taher El-Nounou, penasihat media Hamas.
Dia menambahkan bahwa tujuannya bukan untuk menjalankan Gaza, melainkan untuk menyediakan air, listrik, dan sejenisnya.
“Hamas, Qassam, dan kelompok perlawanan membangunkan dunia dari tidur nyenyaknya dan menunjukkan bahwa masalah ini harus tetap didiskusikan,” katanya.
“Pertempuran ini bukan karena kami menginginkan bahan bakar atau pekerja. Pertempuran ini tidak bertujuan untuk memperbaiki situasi di Gaza. Pertempuran ini bertujuan untuk menggulingkan situasi sepenuhnya.”
Sebaliknya, mereka ingin terlibat dalam perang permanen dengan Israel untuk menopang perjuangan Palestina yang hingga kini masih diduduki.
Dalam serangkaian wawancara dengan New York Times, Khalil al-Hayya, anggota badan pimpinan tertinggi Hamas, membela serangan mengejutkan kelompok tersebut pada 7 Oktober terhadap Israel, sehingga memicu respons besar-besaran militer Zionis.
Al-Hayya mengungkap misi perang dengan Israel sekarang ini adalah mengangkat masalah Palestina, yang menurutnya mulai dilupakan oleh dunia internasional.
Baca Juga
“Kami berhasil membawa kembali masalah Palestina ke meja perundingan, dan sekarang tidak ada seorang pun di kawasan ini yang merasa tenang,” katanya, yang berbicara dari Qatar.
Mengutip laporan New York Times, Kamis (9/11/2023), para petinggi Hamas juga menyatakan sedikit keinginannya untuk memerintah Gaza atau menyediakan layanan penting bagi rakyatnya.
“Saya berharap keadaan perang dengan Israel akan menjadi permanen di seluruh perbatasan dan dunia Arab akan mendukung kami,” kata Taher El-Nounou, penasihat media Hamas.
Dia menambahkan bahwa tujuannya bukan untuk menjalankan Gaza, melainkan untuk menyediakan air, listrik, dan sejenisnya.
“Hamas, Qassam, dan kelompok perlawanan membangunkan dunia dari tidur nyenyaknya dan menunjukkan bahwa masalah ini harus tetap didiskusikan,” katanya.
“Pertempuran ini bukan karena kami menginginkan bahan bakar atau pekerja. Pertempuran ini tidak bertujuan untuk memperbaiki situasi di Gaza. Pertempuran ini bertujuan untuk menggulingkan situasi sepenuhnya.”