Rusia Bakal Kembali Pangkas Staf Diplomatik AS
A
A
A
MOSKOW - Rusia tidak menutup kemungkinan memerintahkan Amerika Serikat (AS) untuk memotong staf diplomatiknya di Rusia menjadi 300 orang atau kurang. Demikian laporan kantor berita RIA mengutip pejabat senior Kementerian Luar Negeri Rusia, Georgy Borisenko.
Pada bulan Juli, Moskow mengatakan kepada AS untuk memangkas jumlah staf diplomatik dan teknis yang bekerja di Rusia sekitar 60 persen, menjadi 455. Pemangkasan tersebut adalah tanda lebih lanjut dari hubungan yang memburuk kedua negara.
"Angka 455 ini dimaksudkan untuk mencerminkan jumlah total diplomat Rusia yang bekerja di AS, namun juga melibatkan warga Rusia yang bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York," terang Borisenko, kepala Departemen Luar Negeri Kementerian Luar Negeri, mengatakan kepada RIA.
"Fakta bahwa di musim panas kami mempertimbangkan orang-orang yang bekerja untuk misi Rusia di PBB, ini adalah niat baik," kata Borisenko seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/10/2017).
"Jika mereka tidak menghargai ini, kami memiliki hak penuh untuk mengurangi jumlah diplomat AS," ujarnya, menambahkan bahwa Moskow dapat menghentikan jumlah staf PBB Rusia saat menghitung paritas apa yang dimaksud antara kedua negara.
"Dalam kasus ini, jumlah personil Amerika di Rusia harus turun ke level 300 atau di bawahnya," tegasnya.
Seorang juru bicara untuk Kedutaan Besar AS di Moskow mengatakan Washington berharap bahwa mematuhi persyaratan Rusia akan berarti kedua negara dapat menghentikan tindakan pembalasan, RIA kemudian melaporkan.
"Kemunduran hubungan tidak melayani kepentingan kedua belah pihak. Kami berharap bahwa tren penurunan hubungan telah berakhir," kata juru bicara kedutaan besar AS Maria Olson.
Pada bulan Juli, Moskow mengatakan kepada AS untuk memangkas jumlah staf diplomatik dan teknis yang bekerja di Rusia sekitar 60 persen, menjadi 455. Pemangkasan tersebut adalah tanda lebih lanjut dari hubungan yang memburuk kedua negara.
"Angka 455 ini dimaksudkan untuk mencerminkan jumlah total diplomat Rusia yang bekerja di AS, namun juga melibatkan warga Rusia yang bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York," terang Borisenko, kepala Departemen Luar Negeri Kementerian Luar Negeri, mengatakan kepada RIA.
"Fakta bahwa di musim panas kami mempertimbangkan orang-orang yang bekerja untuk misi Rusia di PBB, ini adalah niat baik," kata Borisenko seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/10/2017).
"Jika mereka tidak menghargai ini, kami memiliki hak penuh untuk mengurangi jumlah diplomat AS," ujarnya, menambahkan bahwa Moskow dapat menghentikan jumlah staf PBB Rusia saat menghitung paritas apa yang dimaksud antara kedua negara.
"Dalam kasus ini, jumlah personil Amerika di Rusia harus turun ke level 300 atau di bawahnya," tegasnya.
Seorang juru bicara untuk Kedutaan Besar AS di Moskow mengatakan Washington berharap bahwa mematuhi persyaratan Rusia akan berarti kedua negara dapat menghentikan tindakan pembalasan, RIA kemudian melaporkan.
"Kemunduran hubungan tidak melayani kepentingan kedua belah pihak. Kami berharap bahwa tren penurunan hubungan telah berakhir," kata juru bicara kedutaan besar AS Maria Olson.
(ian)