Kebakaran Hebat Landa California, 1.500 Rumah Hancur, 10 Tewas

Selasa, 10 Oktober 2017 - 13:38 WIB
Kebakaran Hebat Landa California, 1.500 Rumah Hancur, 10 Tewas
Kebakaran Hebat Landa California, 1.500 Rumah Hancur, 10 Tewas
A A A
SANTA ROSA - Rentetan kebakaran hebat melanda wilayah California utara yang dikenal sebagai “negara anggur” di Amerika Serikat (AS). Data sementara, sepuluh orang tewas dan sekitar 1.500 rumah serta properti bisnis hancur.

Kebakaran yang mulai melanda sejak Minggu malam waktu setempat juga mengancam sekitar 20.000 orang di area sekitar. Kematian sepuluh orang ini tercatat sebagai korban terbesar dalam bencana kebakaran di California dalam satu dekade terakhir.

Gubernur California Jerry Brown mengumumkan keadaan darurat untuk wilayah Napa, Sonoma dan Yuba, yang mencakup beberapa daerah pembuatan anggur utama di negara bagian AS tersebut. Kobaran api yang tidak terkendali menyebabkan kepulan asap tebal asap tebal bergerak ke selatan ke wilayah Teluk San Francisco.

Brown memperpanjang area yang ditetapkan dalam kondisi darurat, di mana empat distrik lainnya di California utara serta dan Orange County di Southern California masuk dalam status tersebut.

Departemen Kehutanan dan Perlindungan Korban Kebakaran California (CalFire) mengatakan, para korban tewas ditemukan di Sonoma County sebanyak tujuh orang. Dua korban jiwa lainnya ditemukan di Napa County dan satu lagi di Mendocino County.

Beberapa pejabat California menambahkan, dua rumah sakit di Sonoma County terpaksa dievakuasi demi keselamatan semua orang fasilitas medis tersebut.

Ribuan petugas pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan kobaran api yang menyebar cepat karena hembusan angin yang melampaui 50 mil per jam (80 km/jam). Juru bicara CalFire Daniel Berlant mengatakan, ada 15 kebakaran hutan yang terpisah di sekitar 73.000 hektare di California utara.

Direktur CalFire Ken Pimlott dalam konferensi pers yang dilansir Reuters, Selasa (10/10/2017), mengatakan sekitar 1.500 rumah dan bangunan komersial telah hancur di seluruh wilayah. "Ini adil untuk mengatakan bahwa itu telah hancur," ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3981 seconds (0.1#10.140)