Barbar! Israel Sudah Bunuh Lebih dari 10.000 Warga Palestina di Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Lebih dari 10.000 orang telah terbunuh dalam 31 hari serangan Israel yang tiada henti di Jalur Gaza, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Aksi barbar Israel itu terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda gencatan senjata di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Dalam pernyataan pada Senin (6/11/2023), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 10.022 warga Palestina.
Pengeboman Israel yang dimulai setelah Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, juga telah menewaskan 4.104 anak Palestina.
Sementara itu, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengatakan pada Senin bahwa mereka akan mengadakan pertemuan puncak luar biasa di Riyadh pada 12 November untuk membahas eskalasi konflik Palestina-Israel yang sedang berlangsung.
“Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan mengadakan KTT Islam Luar Biasa atas undangan Kerajaan Arab Saudi, dalam kapasitasnya sebagai Ketua KTT Islam saat ini, pada Minggu ... bertepatan dengan 12 November 2023, di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi, untuk membahas agresi brutal Israel terhadap rakyat Palestina,” ungkap pernyataan organisasi tersebut.
Mulai 10-11 November, Arab Saudi juga akan mengadakan pertemuan puncak Afrika-Arab dan antar-Arab, menurut Kementerian Informasi Saudi kepada Sputnik.
Di sisi lain, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune pada Senin meminta pengacara dari negara-negara Arab dan organisasi hak asasi manusia mengajukan gugatan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Israel atas kejahatan terhadap Palestina.
“Saya menyerukan kepada masyarakat bebas di dunia, pengacara Arab dan organisasi hak asasi manusia untuk mengajukan gugatan terhadap entitas Zionis (Israel) ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengakhiri impunitas selama puluhan tahun atas kejahatan terhadap Palestina,” tegas Tebboune, dalam video yang diterbitkan oleh kantornya.
Seiring dengan itu, 50 truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza yang terkepung dari Mesir pada Senin, menurut sumber di perbatasan Rafah kepada Sputnik.
“Hari ini, 50 truk yang membawa makanan dan pasokan medis menyeberang ke Jalur Gaza,” papar sumber tersebut.
Lebih dari 500 truk telah mengirimkan bantuan kepada warga Gaza di wilayah Mesir dalam dua pekan terakhir.
Perlintasan perbatasan Rafah adalah satu-satunya pintu masuk ke Gaza dari Mesir. Warga negara asing telah diizinkan meninggalkan Gaza yang dilanda perang melalui pos pemeriksaan tersebut sejak Rabu lalu, namun tidak ada transit dalam dua hari terakhir, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB pada Senin sebelumnya.
Aksi barbar Israel itu terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda gencatan senjata di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Dalam pernyataan pada Senin (6/11/2023), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 10.022 warga Palestina.
Pengeboman Israel yang dimulai setelah Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, juga telah menewaskan 4.104 anak Palestina.
Sementara itu, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengatakan pada Senin bahwa mereka akan mengadakan pertemuan puncak luar biasa di Riyadh pada 12 November untuk membahas eskalasi konflik Palestina-Israel yang sedang berlangsung.
“Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan mengadakan KTT Islam Luar Biasa atas undangan Kerajaan Arab Saudi, dalam kapasitasnya sebagai Ketua KTT Islam saat ini, pada Minggu ... bertepatan dengan 12 November 2023, di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi, untuk membahas agresi brutal Israel terhadap rakyat Palestina,” ungkap pernyataan organisasi tersebut.
Mulai 10-11 November, Arab Saudi juga akan mengadakan pertemuan puncak Afrika-Arab dan antar-Arab, menurut Kementerian Informasi Saudi kepada Sputnik.
Di sisi lain, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune pada Senin meminta pengacara dari negara-negara Arab dan organisasi hak asasi manusia mengajukan gugatan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Israel atas kejahatan terhadap Palestina.
“Saya menyerukan kepada masyarakat bebas di dunia, pengacara Arab dan organisasi hak asasi manusia untuk mengajukan gugatan terhadap entitas Zionis (Israel) ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengakhiri impunitas selama puluhan tahun atas kejahatan terhadap Palestina,” tegas Tebboune, dalam video yang diterbitkan oleh kantornya.
Seiring dengan itu, 50 truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza yang terkepung dari Mesir pada Senin, menurut sumber di perbatasan Rafah kepada Sputnik.
“Hari ini, 50 truk yang membawa makanan dan pasokan medis menyeberang ke Jalur Gaza,” papar sumber tersebut.
Lebih dari 500 truk telah mengirimkan bantuan kepada warga Gaza di wilayah Mesir dalam dua pekan terakhir.
Perlintasan perbatasan Rafah adalah satu-satunya pintu masuk ke Gaza dari Mesir. Warga negara asing telah diizinkan meninggalkan Gaza yang dilanda perang melalui pos pemeriksaan tersebut sejak Rabu lalu, namun tidak ada transit dalam dua hari terakhir, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB pada Senin sebelumnya.
(sya)