Terungkap, 500 Tentara Bayaran AS Tewas dalam Perang Melawan Rusia di Ukraina
loading...
A
A
A
KYIV - Seorang jurnalis independen Amerika Serikat (AS) mengungkap bahwa lebih dari 500 tentara bayaran Amerika tewas dalam perang melawan Rusia di Ukraina.
Jurnalis Andrew Napolitano menungkap data itu berdasarkan wawancaranya dengan Matthew VanDyke, seorang warga Amerika yang bertugas di Angkatan Bersenjata Ukraina sebagai tentara bayaran.
VanDyke mengaku berada di unit internasional dengan anggota dari beberapa negara lain, termasuk juga beberapa warga Ukraina.
VanDyke mengatakan dia mendengar ada 2.000 orang asing yang bertugas di militer Ukraina, termasuk banyak dari Amerika Latin.
Dia menekankan bahwa warga non-Ukraina bebas meninggalkan dinas militer mereka kapan saja, namun dibayar dengan gaji yang sama dengan tentara Ukraina.
“Tidak ada seorang pun di sini yang melakukannya demi uang,” katanya.
VanDyke mengatakan bahwa cukup banyak orang Amerika yang terbunuh atau terluka dalam perang tersebut, dan memperkirakan “hampir 510 orang”.
Namun, tentara bayaran tersebut mengatakan masih ada petempur baru yang “datang setiap saat.”
Ketika ditanya tentang bagaimana perang berlangsung, VanDyke mengkritik keputusan Kyiv untuk menunda melancarkan serangan balasan, yang merupakan sebuah bencana, namun tampak optimistis mengenai senjata baru yang masuk dari Barat, yang dia yakini berpotensi membalikkan keadaan.
Jurnalis Andrew Napolitano menungkap data itu berdasarkan wawancaranya dengan Matthew VanDyke, seorang warga Amerika yang bertugas di Angkatan Bersenjata Ukraina sebagai tentara bayaran.
VanDyke mengaku berada di unit internasional dengan anggota dari beberapa negara lain, termasuk juga beberapa warga Ukraina.
VanDyke mengatakan dia mendengar ada 2.000 orang asing yang bertugas di militer Ukraina, termasuk banyak dari Amerika Latin.
Dia menekankan bahwa warga non-Ukraina bebas meninggalkan dinas militer mereka kapan saja, namun dibayar dengan gaji yang sama dengan tentara Ukraina.
“Tidak ada seorang pun di sini yang melakukannya demi uang,” katanya.
VanDyke mengatakan bahwa cukup banyak orang Amerika yang terbunuh atau terluka dalam perang tersebut, dan memperkirakan “hampir 510 orang”.
Namun, tentara bayaran tersebut mengatakan masih ada petempur baru yang “datang setiap saat.”
Ketika ditanya tentang bagaimana perang berlangsung, VanDyke mengkritik keputusan Kyiv untuk menunda melancarkan serangan balasan, yang merupakan sebuah bencana, namun tampak optimistis mengenai senjata baru yang masuk dari Barat, yang dia yakini berpotensi membalikkan keadaan.