Perbedaan Two State Solution dan Three State Solution, Dua Solusi Damaikan Israel dan Palestina
loading...
A
A
A
Rupanya tidak hanya Palestina yang menyatakan ketidaksetujuan, sebab menurut laporan yang diterbitkan pada tahun 2021 oleh RAND Corporation menemukan bahwa 60% warga Israel di seluruh spektrum politik menentang solusi dua negara.
Setelah gagalnya solusi dua negara atau Two State Solution, mulai muncul solusi baru yang menyangkut tiga negara, yakni Israel, Palestina, dan Yordania di sekitar tahun 2008-2009.
Dalam solusi ini konsepnya adalah memecah Tepi Barat menjadi dua wilayah terpisah, yang dikelola oleh Palestina dan Yordania. Sedangkan Israel tetap pada wilayah kekuasaan sebelumnya dan Gaza juga masih dibawah kendali Palestina.
Menurut Tablet Magazine, gagasan tersebut mungkin dinilai semakin gila karena menyudutkan Palestina.
Namun dengan lancarnya Israel menjalin hubungan resmi dengan sebagian besar negara-negara Arab, membuat beberapa negara sudah mulai enggan untuk berkomentar.
Sementara Palestina yang ingin mewujudkan mimpinya untuk merebut seluruh wilayah Israel mulai terlihat mustahil, mengingat solusi yang baru ini justru semakin menyudutkannya.
Perbedaan antara Two State Solution dan Three State Solution paling mencolok terlihat dari negara yang ikut serta, dimana Yordania sebagai negara tetangga Palestina mulai dimasukkan dalam wilayah yang diperebutkan Israel dan Palestina.
Selain itu, perbedaan juga terletak dari wilayah kekuasaan. Dalam solusi dua negara Palestina punya kuasa penuh terhadap Gaza dan Tepi Barat.
Namun dalam solusi tiga negara, Yordania ikut serta dalam menguasai Tepi Barat. Sedangkan dari pihak Israel sendiri tidak ada perubahan yang berarti dalam dua solusi tersebut.
Three State Solution
Setelah gagalnya solusi dua negara atau Two State Solution, mulai muncul solusi baru yang menyangkut tiga negara, yakni Israel, Palestina, dan Yordania di sekitar tahun 2008-2009.
Dalam solusi ini konsepnya adalah memecah Tepi Barat menjadi dua wilayah terpisah, yang dikelola oleh Palestina dan Yordania. Sedangkan Israel tetap pada wilayah kekuasaan sebelumnya dan Gaza juga masih dibawah kendali Palestina.
Menurut Tablet Magazine, gagasan tersebut mungkin dinilai semakin gila karena menyudutkan Palestina.
Namun dengan lancarnya Israel menjalin hubungan resmi dengan sebagian besar negara-negara Arab, membuat beberapa negara sudah mulai enggan untuk berkomentar.
Sementara Palestina yang ingin mewujudkan mimpinya untuk merebut seluruh wilayah Israel mulai terlihat mustahil, mengingat solusi yang baru ini justru semakin menyudutkannya.
Perbedaan Two State Solution dan Three State Solution
Perbedaan antara Two State Solution dan Three State Solution paling mencolok terlihat dari negara yang ikut serta, dimana Yordania sebagai negara tetangga Palestina mulai dimasukkan dalam wilayah yang diperebutkan Israel dan Palestina.
Selain itu, perbedaan juga terletak dari wilayah kekuasaan. Dalam solusi dua negara Palestina punya kuasa penuh terhadap Gaza dan Tepi Barat.
Namun dalam solusi tiga negara, Yordania ikut serta dalam menguasai Tepi Barat. Sedangkan dari pihak Israel sendiri tidak ada perubahan yang berarti dalam dua solusi tersebut.
(sya)