5 Alasan Propaganda Israel Tidak Meyakinkan dan Gagal
loading...
A
A
A
Akun X resmi Benjamin Netanyahu memposting video yang diduga menunjukkan fasilitas Hamas di bawah kompleks medis terbesar di Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa. Satu-satunya bukti dalam video ini, yang bertentangan dengan logika, adalah beberapa animasi yang diproduksi oleh desainer grafis Israel. Ini adalah upaya terang-terangan untuk melegitimasi kemungkinan serangan terhadap rumah sakit.
Foto/Reuters
Sebelum semua ini, tentu saja kita mendengar klaim tentang 40 bayi yang dipenggal oleh Hamas. Presiden AS Joe Biden mengulangi klaim ini, meskipun Gedung Putih kemudian mencabut pernyataan tersebut.
"Selain tidak dihadirkan bukti konkrit, pejabat militer Israel sendiri membantahnya. Namun, para pejabat Israel mengulangi klaim tersebut tanpa malu-malu," kata Omer Carullah Sevim, peneliti TRT World Research Centre, dilansir Middle East Monitor.
Selain itu, meskipun ada pemadaman listrik di media arus utama dan sensor di media sosial, setiap hari dunia menyaksikan tayangan anak-anak yang dibantai dan warga sipil tak berdosa lainnya. Untuk semakin mengaburkan kebenaran, presiden AS kemudian menyatakan bahwa data Kementerian Kesehatan Gaza tidak dapat diandalkan karena merupakan kementerian yang dikelola Hamas.
Gedung Putih berharap dapat meragukan sumber informasi dan, oleh karena itu, mendiskreditkan jumlah korban. Sebagai tanggapan, kementerian kesehatan meringankan daftar semua nama warga Palestina yang terbunuh oleh bom Israel dalam rangkaian pembantaian terbaru.
Foto/Reuters
Paradoksnya, muncul tuduhan serius bahwa pasukan Israel bertanggung jawab atas sejumlah besar kematian warga negara mereka sendiri, baik tentara maupun warga sipil, pada tanggal 7 Oktober.
"Kesaksian para saksi yang diterbitkan segera setelah kejadian tersebut menunjukkan bahwa pasukan Israel menggunakan jet tempur dan tank untuk menyerang gedung tempat para sandera ditahan," kata Omer Carullah Sevim, peneliti TRT World Research Centre, dilansir Middle East Monitor.
Perlu dicatat bahwa propaganda yang gagal ini tidak mencegah Israel membantai ratusan warga Palestina yang tidak bersalah di Gaza dan Tepi Barat setiap harinya. Dan sebagian besar negara Eropa dan AS selaras dengan narasi Israel. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa bagi banyak pengambil keputusan penting, propaganda Israel telah berhasil.
2. Tidak Menawarkan Bukti Nyata
Foto/Reuters
Sebelum semua ini, tentu saja kita mendengar klaim tentang 40 bayi yang dipenggal oleh Hamas. Presiden AS Joe Biden mengulangi klaim ini, meskipun Gedung Putih kemudian mencabut pernyataan tersebut.
"Selain tidak dihadirkan bukti konkrit, pejabat militer Israel sendiri membantahnya. Namun, para pejabat Israel mengulangi klaim tersebut tanpa malu-malu," kata Omer Carullah Sevim, peneliti TRT World Research Centre, dilansir Middle East Monitor.
Selain itu, meskipun ada pemadaman listrik di media arus utama dan sensor di media sosial, setiap hari dunia menyaksikan tayangan anak-anak yang dibantai dan warga sipil tak berdosa lainnya. Untuk semakin mengaburkan kebenaran, presiden AS kemudian menyatakan bahwa data Kementerian Kesehatan Gaza tidak dapat diandalkan karena merupakan kementerian yang dikelola Hamas.
Gedung Putih berharap dapat meragukan sumber informasi dan, oleh karena itu, mendiskreditkan jumlah korban. Sebagai tanggapan, kementerian kesehatan meringankan daftar semua nama warga Palestina yang terbunuh oleh bom Israel dalam rangkaian pembantaian terbaru.
3. Warga Israel Justru Menyalahkan Pemerintahannya Sendiri
Foto/Reuters
Paradoksnya, muncul tuduhan serius bahwa pasukan Israel bertanggung jawab atas sejumlah besar kematian warga negara mereka sendiri, baik tentara maupun warga sipil, pada tanggal 7 Oktober.
"Kesaksian para saksi yang diterbitkan segera setelah kejadian tersebut menunjukkan bahwa pasukan Israel menggunakan jet tempur dan tank untuk menyerang gedung tempat para sandera ditahan," kata Omer Carullah Sevim, peneliti TRT World Research Centre, dilansir Middle East Monitor.
Perlu dicatat bahwa propaganda yang gagal ini tidak mencegah Israel membantai ratusan warga Palestina yang tidak bersalah di Gaza dan Tepi Barat setiap harinya. Dan sebagian besar negara Eropa dan AS selaras dengan narasi Israel. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa bagi banyak pengambil keputusan penting, propaganda Israel telah berhasil.