1.000 Orang Tewas, Terluka, atau Hilang di Kamp Pengungsi Jabalia Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Dua serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza menyebabkan 1.000 orang tewas, terluka atau hilang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Sebanyak 195 orang tewas dalam serangan udara pada Selasa dan Rabu (1/11/2023).
Sebanyak 777 orang lainnya luka-luka dan 120 orang hilang, diperkirakan terjebak di bawah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang rata.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan seorang tentara lainnya telah dibunuh pejuang Palestina di Gaza, sehingga menambah jumlah tentara yang tewas di Gaza menjadi 17 orang sejak serangan darat meluas pada Selasa.
“Prajurit tersebut, seorang komandan batalion infanteri 7007, tewas pada hari Rabu,” ungkap militer Israel.
Adapun Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel yang sedang berlangsung dan kekurangan bahan bakar, menurut Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca.
Dalam postingan di X, Fahrettin Koca mengatakan rumah sakit tersebut ditutup pada Rabu meskipun telah diperingatkan berulang kali.
“Komunitas internasional harus membuat pilihan antara membiarkan pasien meninggal atau menyelamatkan nyawa mereka,” ujar Koca.
Dia menjelaskan, “Sayangnya, komunitas internasional dan lembaga terkait belum mengambil tindakan yang cukup untuk mencegah serangan terhadap rumah sakit.”
Lihat Juga: Mesir Sebut Arogansi Militer Zionis Tidak Akan Mewujudkan Stabilitas Keamanan bagi Israel
Sebanyak 195 orang tewas dalam serangan udara pada Selasa dan Rabu (1/11/2023).
Sebanyak 777 orang lainnya luka-luka dan 120 orang hilang, diperkirakan terjebak di bawah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang rata.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan seorang tentara lainnya telah dibunuh pejuang Palestina di Gaza, sehingga menambah jumlah tentara yang tewas di Gaza menjadi 17 orang sejak serangan darat meluas pada Selasa.
“Prajurit tersebut, seorang komandan batalion infanteri 7007, tewas pada hari Rabu,” ungkap militer Israel.
Adapun Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel yang sedang berlangsung dan kekurangan bahan bakar, menurut Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca.
Dalam postingan di X, Fahrettin Koca mengatakan rumah sakit tersebut ditutup pada Rabu meskipun telah diperingatkan berulang kali.
“Komunitas internasional harus membuat pilihan antara membiarkan pasien meninggal atau menyelamatkan nyawa mereka,” ujar Koca.
Dia menjelaskan, “Sayangnya, komunitas internasional dan lembaga terkait belum mengambil tindakan yang cukup untuk mencegah serangan terhadap rumah sakit.”
Lihat Juga: Mesir Sebut Arogansi Militer Zionis Tidak Akan Mewujudkan Stabilitas Keamanan bagi Israel
(sya)