Biden Yakin Netanyahu Hanya Bertahan Beberapa Bulan Lagi sebagai PM Israel
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yakin Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu hanya punya beberapa bulan lagi untuk menjabat.
Keyakinan Biden itu diungkap pejabat AS saat ini dan mantan pejabat AS kepada Politico.
Menurut laporan itu, Biden mengatakan kepada Netanyahu secara pribadi bahwa dia harus memikirkan “pelajaran” yang bisa dia bagikan kepada penggantinya.
Pejabat senior AS yang masih menjabat saat ini mengatakan kepada Politico bahwa pertanyaan tentang kerentanan Netanyahu sebagai seorang pemimpin selalu ada “di latar belakang”.
Mereka percaya masa jabatan perdana menteri yang terpanjang dalam sejarah Israel itu kemungkinan akan berakhir setelah putaran awal pertempuran di Gaza selesai.
“Harus ada perhitungan dalam masyarakat Israel mengenai apa yang terjadi,” tegas pejabat AS tersebut.
Dia menjelaskan, “Pada akhirnya, tanggung jawab berhenti di meja perdana menteri.”
Biden membahas kelangsungan masa depan politik Netanyahu dengan para pembantunya dalam pertemuan Gedung Putih baru-baru ini, termasuk setelah perjalanannya ke Israel di mana dia memiliki kesempatan bertemu langsung dengan perdana menteri Israel itu, menurut laporan media pada Rabu (1/11/2023).
Para pejabat yakin Netanyahu masih memiliki sisa beberapa bulan sebagai perdana menteri, atau sampai berakhirnya fase awal operasi militer Israel di Gaza.
Salah satu pejabat pemerintah yang dikutip mengindikasikan diskusi mengenai situasi di Timur Tengah selalu mempertimbangkan goyahnya posisi kekuasaan Netanyahu di Israel, dan fakta bahwa ia juga kehilangan dukungan publik setelah serangan Hamas yang mengejutkan Tel Aviv, serta di tengah meningkatnya sentimen protes di seluruh dunia terhadap kebrutalan tentara Israel terhadap warga sipil Palestina.
Netanyahu pada Minggu memposting pesan di X, di mana dia mengecam badan pertahanan dan intelijen Israel, mengatakan dia tidak diperingatkan tentang rencana Hamas sebelum serangan 7 Oktober 2023.
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengatakan Netanyahu telah "melewati garis merah" dengan menyalahkan tentara dan dinas keamanan negara tersebut atas kegagalan yang menyebabkan serangan mematikan terhadap Israel.
Beberapa jam kemudian, Netanyahu menghapus postingan tersebut dan meminta maaf karena menimbulkan gelombang kritik keras dari berbagai pihak.
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Jalur Gaza dan melintasi perbatasan, membunuh dan menculik orang-orang di komunitas pemukim ilegal Israel.
Israel melancarkan serangan balasan dan memerintahkan blokade total terhadap Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari 2 juta orang, memutus pasokan air, makanan, dan bahan bakar.
Eskalasi konflik telah mengakibatkan ribuan orang tewas dan terluka di kedua belah pihak. Israel telah membunuh hampir 9.000 warga Palestina.
Keyakinan Biden itu diungkap pejabat AS saat ini dan mantan pejabat AS kepada Politico.
Menurut laporan itu, Biden mengatakan kepada Netanyahu secara pribadi bahwa dia harus memikirkan “pelajaran” yang bisa dia bagikan kepada penggantinya.
Pejabat senior AS yang masih menjabat saat ini mengatakan kepada Politico bahwa pertanyaan tentang kerentanan Netanyahu sebagai seorang pemimpin selalu ada “di latar belakang”.
Mereka percaya masa jabatan perdana menteri yang terpanjang dalam sejarah Israel itu kemungkinan akan berakhir setelah putaran awal pertempuran di Gaza selesai.
“Harus ada perhitungan dalam masyarakat Israel mengenai apa yang terjadi,” tegas pejabat AS tersebut.
Dia menjelaskan, “Pada akhirnya, tanggung jawab berhenti di meja perdana menteri.”
Biden membahas kelangsungan masa depan politik Netanyahu dengan para pembantunya dalam pertemuan Gedung Putih baru-baru ini, termasuk setelah perjalanannya ke Israel di mana dia memiliki kesempatan bertemu langsung dengan perdana menteri Israel itu, menurut laporan media pada Rabu (1/11/2023).
Para pejabat yakin Netanyahu masih memiliki sisa beberapa bulan sebagai perdana menteri, atau sampai berakhirnya fase awal operasi militer Israel di Gaza.
Salah satu pejabat pemerintah yang dikutip mengindikasikan diskusi mengenai situasi di Timur Tengah selalu mempertimbangkan goyahnya posisi kekuasaan Netanyahu di Israel, dan fakta bahwa ia juga kehilangan dukungan publik setelah serangan Hamas yang mengejutkan Tel Aviv, serta di tengah meningkatnya sentimen protes di seluruh dunia terhadap kebrutalan tentara Israel terhadap warga sipil Palestina.
Netanyahu pada Minggu memposting pesan di X, di mana dia mengecam badan pertahanan dan intelijen Israel, mengatakan dia tidak diperingatkan tentang rencana Hamas sebelum serangan 7 Oktober 2023.
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengatakan Netanyahu telah "melewati garis merah" dengan menyalahkan tentara dan dinas keamanan negara tersebut atas kegagalan yang menyebabkan serangan mematikan terhadap Israel.
Beberapa jam kemudian, Netanyahu menghapus postingan tersebut dan meminta maaf karena menimbulkan gelombang kritik keras dari berbagai pihak.
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Jalur Gaza dan melintasi perbatasan, membunuh dan menculik orang-orang di komunitas pemukim ilegal Israel.
Israel melancarkan serangan balasan dan memerintahkan blokade total terhadap Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari 2 juta orang, memutus pasokan air, makanan, dan bahan bakar.
Eskalasi konflik telah mengakibatkan ribuan orang tewas dan terluka di kedua belah pihak. Israel telah membunuh hampir 9.000 warga Palestina.
(sya)