Profil Yitzhak Rabin, PM Israel yang Dihabisi Ekstremis Yahudi usai Upayakan Perdamaian Israel-Palestina

Rabu, 01 November 2023 - 14:01 WIB
loading...
A A A
Pada 1974, Meir mengundurkan diri. Rabin mengambil alih kepemimpinan partai dan melenggang sebagai Perdana Menteri baru Israel.

Selama kariernya, Rabin tercatat dua kali menjabat Perdana Menteri Israel. Masing-masing adalah periode 1974-1977 dan 1992-1995.

Kebijakan Yitzhak Rabin


Sepanjang kepemimpinannya sebagai Perdana Menteri, Rabin memiliki reputasi yang cukup baik. Beberapa kali, ia memang dihadapkan dengan berbagai skandal, namun popularitasnya masih tetap bagus.

Terlepas dari itu, Rabin juga pernah mengupayakan kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.

Bertajuk Perjanjian Oslo, Rabin mencoba membuat kesepakatan dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang waktu itu diwakili Yasser Arafat.

Atas usahanya ini, Rabin mendapat hadiah berupa Nobel Perdamaian. Sayang, usahanya tersebut masih belum terealisasi dan justru berujung malapetaka bagi hidupnya.

Akhir Hayat yang Tragis


Perjanjian Oslo menghadirkan banyak kritik dari kedua pihak, baik Palestina ataupun Israel. Di sisi Israel, banyak orang yang menyebut Perjanjian Oslo adalah sebuah kemunduran bagi negara.

Tak hanya itu, beberapa pihak pun menyebut Rabin sebagai pengkhianat. Hasilnya, ia mendapat sebuah serangan mematikan dari seorang ekstrimis Yahudi sekitar tahun 1995.

Mengutip laman History, Rabin ditembak setelah menghadiri rapat umum di Kings Square, Tel Aviv. Kejadian terjadi ketika PM Israel itu berjalan menuju mobilnya.

Tiba-tiba, seorang ekstremis Yahudi bernama Yigal Amir menembaknya di bagian lengan dan punggung. Saat ditangkap, diketahui bahwa Amir memiliki koneksi dengan kelompok sayap kanan Yahudi Eyal.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0763 seconds (0.1#10.140)