FBI Ketakutan Pecah Serangan yang Diilhami Hamas di Amerika Serikat

Rabu, 01 November 2023 - 06:55 WIB
loading...
FBI Ketakutan Pecah Serangan yang Diilhami Hamas di Amerika Serikat
Seorang pria berlari di jalan saat api berkobar setelah roket diluncurkan dari Jalur Gaza, di Ashkelon, Israel, 7 Oktober 2023. Foto/REUTERS/Amir Cohen
A A A
WASHINGTON - Direktur FBI Christopher Wray mengatakan kepada anggota parlemen Amerika Serikat (AS) bahwa dia melihat peningkatan risiko rencana teroris di Amerika yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang mungkin terinspirasi serangan Hamas terhadap Israel.

“Kami menilai tindakan Hamas dan sekutunya akan menjadi inspirasi, hal yang belum pernah kita lihat sejak ISIS meluncurkan kekhalifahannya beberapa tahun lalu,” ujar Wray pada Selasa (31/10/2023) dalam sidang Komite Keamanan Dalam Negeri Senat.

Dia menambahkan, “Hanya dalam beberapa pekan terakhir, banyak organisasi teroris asing menyerukan serangan terhadap Amerika dan Barat.”

Wray menyampaikan komentarnya ketika pasukan Israel meningkatkan serangan mereka di Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.400 orang dan menyandera ratusan lainnya.

Lebih dari 8.500 warga Palestina telah dibunuh Israel, termasuk 50 orang ketika serangan udara Israel menargetkan seorang komandan Hamas di kamp pengungsi Jabalia di Gaza.

Setidaknya beberapa ancaman terhadap kepentingan AS berasal dari kelompok yang berupaya membalas dukungan Washington terhadap Israel.

Hanya dalam dua pekan terakhir, telah terjadi 27 serangan drone dan roket terhadap pangkalan militer AS di Irak dan Suriah.

Pentagon menyalahkan pejuang yang disponsori Iran, yang juga merupakan pendukung utama Hamas.

“Di sini, di Amerika Serikat, kekhawatiran kami yang paling mendesak adalah ekstremis yang kejam, individu atau kelompok kecil, akan mengambil inspirasi dari peristiwa di Timur Tengah untuk melakukan serangan terhadap orang Amerika dalam kehidupan sehari-hari mereka,” ujar Wray kepada komite Senat.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1682 seconds (0.1#10.140)