'Gaza Berdiri Sendiri Bela Masjid Al-Aqsa, Semua Tempat Suci Islam dan Kristen'

Minggu, 29 Oktober 2023 - 05:45 WIB
loading...
Gaza Berdiri Sendiri Bela Masjid Al-Aqsa, Semua Tempat Suci Islam dan Kristen
Warga Palestina dievakuasi dari gedung yang dibombardir Israel di Rafah, Jalur Gaza, Minggu, 22 Oktober 2023. Foto/AP/Hatem Ali
A A A
JALUR GAZA - Kepala kantor media pemerintah di Gaza, Salama Marouf, mengatakan Gaza saat ini berdiri sendiri dalam membela Masjid Al-Aqsa dan berbagai tempat suci Islam dan Kristen.

Anadolu melaporkan hal itu pada Sabtu malam (28/10/2023). Berbicara pada konferensi pers di depan Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Marouf menyatakan, “Saat ini, Gaza berdiri sendiri dalam menghadapi pendudukan untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa dan semua tempat suci Islam dan Kristen kita, bahkan setelah 22 hari bencana ini.”

Dia mengatakan, “Jalur Gaza sedang menyaksikan momen penting dalam sejarah ketika rakyat kami bergerak menuju pembebasan dan Masjid Al-Aqsa.”

Gaza telah mengalami serangan udara Israel tanpa henti sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023.

Kelompok Palestina telah memulai Operasi Badai Al-Aqsa, serangan mendadak multi-cabang yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh pemukim Yahudi dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Israel menanggapinya dengan kampanye serangan udara tanpa henti, yang semakin intensif pada Jumat malam, bersamaan dengan aktivitas darat di tengah pemadaman total jaringan telekomunikasi dan internet.



Sebanyak 7.703 warga Palestina, termasuk 3.595 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel, sementara jumlah korban tewas di Israel mencapai lebih dari 1.400 orang.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut.

Hanya sedikit truk bantuan yang bisa menyeberang ke Gaza sejak pembukaan titik penyeberangan Rafah akhir pekan lalu.

Majelis Umum PBB pada Jumat malam menyetujui resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan, namun Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen menyebutnya “tercela” dan menolaknya.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1043 seconds (0.1#10.140)